Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Mata Pendusta

22 September 2017   19:37 Diperbarui: 22 September 2017   21:06 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata-mata dalam cermin menatap, menikamku dalam gelap

Lalu berbagai spekulasi menjelma kejadian,

Terang bulat menyimpan senja

Berlumur liur sandiwara atas langit, bersekutu

Berjuta mata dalam cermin menatapku

Suara, menggema gelegar petir menghujam ilalang kerontang

Capung-capung terdiam,  patah sayap selusin pengharapan

Akasia jadi porakporanda rebah tak berdaya

Mata-mata mereka yang putih terjerembab di comberan

Ikuti kelok sungai merona jingga,

Mimbar berlumuran tir,  dahaga mulut-mulut yang menganga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun