Mohon tunggu...
Rasull abidin
Rasull abidin Mohon Tunggu... Auditor - Sekelumit tentang kita

hidup itu indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak dari Dalam Laci

13 September 2017   11:43 Diperbarui: 13 September 2017   11:48 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Art paint by. Djoko Pekik

Mari... (anggota- anggota kaum terpandang )

Berkumpul kita di sini,

Digedung yang kita sulap sendiri

Agar kita nyaman bersandar,

Meneruskan separuh mimpi tadi malam...

Yang masih setengah,

Dan tidur yang tertunda,

Karena ajakan istri istri muda

Yang nakal bak kuda liar...

Mari... (anggota- anggota kaum terpandang )

Bersulang habiskan waktu,

Disini di kerajaan harta karun,

Yang tertimbun,

Yang terpendam jauh dikedalaman

Dan menyembul tepat di ujung jemari,

Dari barat hingga ujung timur raya.

Kita mesti pintar,

Membaca peta penunjuk jalan

Agar jangan sampai "tuan" mendengar

Sepak terjang pencarian,

Dan mestinya,

Jejak kaki haruslah samar...

Hingga kalian hanya saling berpandangan,

Para penghukum menggelangkan kepala,

Dan tak terdengar lagi ocehannya,

Ahh...kita gali lubang kesenangan

Tak peduli mereka semua terkapar...!,

Tak peduli mereka kelaparan...!

Tak apalah mereka kelimpungan..!

Bahkan apapun namanya,

Kita mendengar keluhan mereka saja...

Kita hanya koarkan sumpah...

Disini kita hanya karaoke,

Menantikan gemerlap lampu malam  

Yang menebarkan aroma kesenangan

Ahhh...nikmatnya kita berkumpul disini,

Bagaikan pangeran,

Di kerumini pesuruh pilihan

Dan rejeki mengalir bak air kencing

Tak peduli kalian semua kelaparan...!

Tak peduli apalah kalian berkata....!

Kita disini adalah kumpulan tuan tuan,

Dan yang di "pertuankan"...

Kita disini berkumpul mencari ilham,

Dan mencari imbalan...

Dan kita disini kumpulan para pereguk kenikmatan,

Yang haus kesenangan,

yang haus pelayanan,

Bahkan apapun namanya yang kalian perdengarkan...!

Kembalilah besok,

Kita akan berkumpul disini lagi,

Di gedung ini yang kita sulap sendiri

Menyerukan kesenangan,

Bertamasya ke jagat raya....

Menembus nirwana,

Agar kita dapat berjumpa,

Dan bertemu malaikat malaikat disana

Dan kita bagikan upeti upeti,

Agar kita diberikan kunci ruangan surga...

Ajaklah kolega dan istri istri muda,

Yang berpantat bak biola,

Dan yang binal bagai kuda liar

Ajaklah generasi generasi kita,

Yang akan meneruskan kumpulan ini

Agar mereka bisa terdidik,

Menjadi pangeran pangeran muda...

Yang energik,

Dan janganlah lupa...

Semua adegan haruslah di gambar

Dan di sajikan menjadi acara yang aktual

Dalam kabar berita dan berita koran...

Bahwa inilah sajak kita,

Kumpulan tuan yang dipertuan

Sajak dari dalam gedung.

Yang keluar dari dalam laci,

Tentang keajaiban nirwana nirwana,

Yang jauh dipenghujung jagat raya...

Rasull abidin, 11 mei 2013

Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun