Tidurlah putriku....
Besok pagi burung burung akan menyanyi,
Mengiringi hujan matahari
Pancarannya menyelimuti hamparan bumi
Tidurlah putriku....
di pelukan ibu dan selimut hangat ini,
karena di luar sana, suara petir menggelegar
menikam pekat malam
dan hujannya mengguyur saudara saudaraku
yang berbaring di emperan jalan
tidurlah putriku....
Di atas bantal empuk ini...
Karena di luar sana kehidupan masih berjalan
Gelap malam bukanlah penghalang....
Bagi bocah bocah yang kelaparan
Menyibukkan diri di jalan,
dan menjulurkan tangan
Dibawah guyuran hujan,...
Dingin menjadi kawan
Nafasnya tertahan,
Menahan lapar yang masih enggan hilang
Tidurlah putriku....
Besok pagi engkau haruslah ke sekolah,
Menempa diri ...
Karena di luar sana, masih banyak saudara saudaramu
Harus memilih, antara hidup dan mati
Harus memilih, antara kenyang dan lapar...
Dan mereka terhempas oleh badai kehidupan.
Sedang mereka, Â
Anak pejabat pemerintah,
Yang manja dan glamor...
Haruslah belajar ke negeri orang
Karena tak sudi sekolah disini ! ,
Di negeri yang mutunya telah expire
Dan lantaran karena gengsi
Tidurlah putriku....
Karena malam telah meninggi...
Biarkanlah hujan dan gemuruh petir berlalu
Karena besok pagi engkau harus sekolah ,
Dan belajar bukan lantaran gengsi.
Rasull abidin, 23 Nop 2013
Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H