Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Katastrofe

11 Agustus 2024   11:49 Diperbarui: 11 Agustus 2024   11:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mati semua."

"Sialan. Move. Sampai jumpa."

"Terminal bawah tanah distrik 56."

"Oke."

**

Tanah bergerak, mengguncang. Ledakan serentak menggelegar, di berbagai daerah, tsunami naik kepermukaan. Serangan debu vulkanik berbaur batu laiknya hujan deras. Terpana hati tak sempat mencapai kesadaran. Bencana iklim, lingkungan, tampaknya menyampaikan kesempurnaan kehidupan, entah apa makna di balik pesan alami itu. Kehancuran, nalar tak mampu memprediksi, keserentakan gerakan alam.

Korban, beterbangan, bergelimpangan, terpentalpental, menggunung sampah peradaban. Tak mampu menghitung jari digital. Satelit meledak, frekuensi terganggu, daya gravitasi menurun cepat, sangat mungkin bumi meledak mungkin serentak planet-planet. Alam semesta gelap gulita. Kios dunia gamers mendadak mati lampu. Belum bayar listrik tiga bulan.  

"Hei! Jangan kabur. Bayar dulu!" Suara pemilik kios.

"Gelap Bang! Ngutang dulu!"

***

Jakarta Kompasiana, Agustus 11, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun