Mohon tunggu...
Taufan S. Chandranegara
Taufan S. Chandranegara Mohon Tunggu... Buruh - Gong Semangat

Kenek dan Supir Angkot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Karnivor (1)

18 Juli 2024   14:57 Diperbarui: 25 Juli 2024   23:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dormar, tamat mengubur semua senjata lengkap perburuan. Dia menepati janji pada ibunya. “Waktu telah terkubur. Maafkan aku Ibu”, suaranya perlahan, bagai tertekan oleh entah apa.

Dormar, senantiasa ziarah ke pusara Ibunda. Terisak-isak. Meraung sejadi-jadinya, berteriak sesuka dirinya, di tengah ladang tebu liar berhutan huma bekas pabrik gula kolonial, tak jauh dari rumahnya.

Dia, anak tunggal. Ayahnya wafat gantung diri di penjara, malu berprofesi palsu bermoral palsu, telah merugikan hak-hak khalayak, bahkan pacar gelapnya ikut mati bunuh diri.

Dormar, membiayai pengobatan ibunya, selama menderita penyakit kronis. Ibu, amat dihormati sepenuh kasih sayangnya, meski akhirnya wafat jua.

***

Lagi, empat mayat, mengapung di sungai, ditemukan bersama barang bukti, empat laptop berikut perangkat tenung manipulasi profesional, berceceran di sekitar sungai, batas hutan Megapolis.

Penyidik tetap bertemu jalan buntu. Sulit menguak, siapa penembak supermisterius. Pihak keamanan, terus menerus mendapat info, lagi, ditemukan para mayat, di duga korban berperilaku sama, plus barang bukti, perangkat teknologi mutakhir.

Telah sekian lama, sejak Dormar, mengubur semua senjata perburuan. Kematian misterius-konsisten berlangsung. Korban, sosok kejahatan tingkat tinggi, sekaligus, pelaku tenung manipulasi profesional, mati satu persatu. Dormar, mungkin telah di telan bumi.

***

Jakarta Kompasiana, Juli 18, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun