3. Vaksin Tetanus
Penyakit infeksi luka karena bakteri ini juga seringkali terjadi karena anggapan enteng banyak orang. Jika ada yang terluka, mereka dengan enteng membersihkan dengan air dan memberi obat merah dan langsung ditutup dengan plester. Padahal, bisa jadi masih ada bakteri tersisa, baik dari benda yang menyebabkan luka terbuka, dari air, bahkan dari tangan yang kurang bersih. Selain karena luka tidak disengaja, bakteri tetanus juga dapat menjangkiti seorang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Tetanus dapat menyebabkan kekakuan otot yang sedemikian rupa sehingga membawa komplikasi lain.
Vaksin tetanus merupakan paket untuk kekebalan terhadap tetanus, difteri, dan pertusis (Td/Tdap). Vaksin primer diberikan tiga dosis pada bulan pertama (bulan 0), satu bulan setelahnya (bulan 1), dan setengah hingga setahun setelahnya (bulan 7-13). Setelah itu, Anda hanya perlu kembali untuk vaksin lanjutan satu dosis setiap dekade.
Vaksin ini dianjurkan bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif, bekerja di luar ruangan atau di lapangan, dan bagi ibu hamil (direkomendasikan untuk dilakukan pada saat usia kandungan berada pada minggu ke-27 hingga ke-34).
Mengapa, Dimana, dan Bagaimana
Saya sempat mensurvey beberapa orang di sekitar saya tentang vaksinasi dewasa ini, dan hampir semuanya mengatakan antara "tidak penting" atau "untuk apa?"
Vaksinasi tidak hanya untuk kebaikan Anda sendiri, tetapi juga untuk kebaikan orang-orang (yang Anda sayangi) di sekitar Anda. Anda tidak pernah tahu jika Anda ternyata pembawa sumber penyakit orang-orang di sekitar Anda, karena kebetulan Anda sendiri sedang fit sehingga tidak mengalami gejala berarti.
Lakukan vaksinasi yang menurut Anda perlu, saat ini juga. Satu hal yang perlu Anda ingat. Vaksinasi merupakan tindak pencegahan, bukan pengobatan. Anda hanya dapat divaksinasi pada saat sedang sehat, bukan pada saat Anda sudah terjangkiti. Seperti pepatah masa lalu mengatakan, "Lebih baik mencegah, daripada mengobati..." maka tentunya "lebih baik vaksinasi, daripada jatuh sakit."
Vaksin dewasa tersedia di hampir semua institusi kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H