Jika Anda seorang ibu dari balita tentunya sangat paham dengan pentingnya imunisasi sang kecil. Tentunya Anda ingin mencegah si kecil jatuh sakit karena penyakit-penyakit menular yang umum terjadi.
Sayangnya, kita seringkali melupakan bahwa orang dewasa pun juga bisa jatuh sakit karena penyakit menular yang umum. Bahkan tidak jarang saya mendengar mitos yang mengatakan, "Kalau sudah diimunisasi sekali pas kecil ya sudah tidak perlu lagi seumur hidup." Faktanya, beberapa vaksinasi dewasa yang penting diambil tidak tersedia bagi anak-anak, dan ada pula vaksinasi anak-anak yang perlu diulang lagi setelah jeda tahun tertentu.
Inilah saatnya kita mengubah mitos tersebut dan mulai melihat pentingnya vaksinasi dewasa, terutama untuk penyakit menular yang sangat umum terjadi.
1. Vaksin Influenza
Terdapat 3-5 juta kasus berat dan sampai 500 ribu kematian karena epidemi influenza di seluruh dunia tiap tahunnya. Hanya saja, banyak yang menganggap flu sebagai penyakit ringan "numpang lewat" sehingga seringkali dibiarkan, padahal virus ini sangat mudah tersebar dan menjangkiti banyak orang.
Bagi terjangkit yang sedang dalam keadaan fit mungkin tidak tampak terlihat sakit berat, tetapi virus yang ada dalam dirinya dengan mudah tersebar ke udara saat ia bersin, buang ingus, atau batuk. Virus yang terbang ke segala penjuru tersebut bisa jadi berakhir pada orang yang sedang kurang enak badan dan akhirnya mengalami gejala serius.
Vaksinasi influenza untuk orang dewasa dianjurkan untuk dilakukan setiap tahun karena varian virus flu sangat banyak. Lebih baik lagi jika dilakukan sebelum musim hujan, kala dimana epidemi flu seringkali terjadi karena kebanyakan orang tinggal di dalam ruangan sehingga kontak antar manusia meningkat, dan kemungkinan kepadatan jangkitan virus pada udara dalam ruangan meningkat drastis.
2. Vaksin Demam Tifoid (Tipes)
Penyakit demam tipes (bukan tifus yang disebabkan oleh tikus) merupakan salah satu penyakit paling umum terjadi di Indonesia, sehingga seringkali dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Padahal, penyakit tipes dapat dengan mudah berujung pada komplikasi, dan bahkan kematian. Tipes merupakan penyakit infeksi usus halus yang jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan usus terluka, berdarah, hingga bocor.
Tidak seperti influenza yang disebabkan virus dan tersebar melalui udara, tipes disebabkan oleh bakteri salmonella yang masuk ke dalam pencernaan kita baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang terjangkit bakteri ini. Seseorang bisa menjadi pembawa bakteri tanpa mengalami gejala, dan menyebarkan bakteri tersebut kepada orang lain tanpa ia sadari.
Vaksinasi demam tifoid cukup dilakukan tiga tahun sekali. Dianjurkan terutama bagi mereka yang sudah pernah terkena penyakit ini (karena jauh lebih mudah terkena kembali), mereka yang bekerja di area makanan/minuman/kebersihan, dan mereka yang berada di lingkungan dengan sanitasi kurang baik.
3. Vaksin Tetanus
Penyakit infeksi luka karena bakteri ini juga seringkali terjadi karena anggapan enteng banyak orang. Jika ada yang terluka, mereka dengan enteng membersihkan dengan air dan memberi obat merah dan langsung ditutup dengan plester. Padahal, bisa jadi masih ada bakteri tersisa, baik dari benda yang menyebabkan luka terbuka, dari air, bahkan dari tangan yang kurang bersih. Selain karena luka tidak disengaja, bakteri tetanus juga dapat menjangkiti seorang ibu yang sedang dalam proses melahirkan. Tetanus dapat menyebabkan kekakuan otot yang sedemikian rupa sehingga membawa komplikasi lain.
Vaksin tetanus merupakan paket untuk kekebalan terhadap tetanus, difteri, dan pertusis (Td/Tdap). Vaksin primer diberikan tiga dosis pada bulan pertama (bulan 0), satu bulan setelahnya (bulan 1), dan setengah hingga setahun setelahnya (bulan 7-13). Setelah itu, Anda hanya perlu kembali untuk vaksin lanjutan satu dosis setiap dekade.
Vaksin ini dianjurkan bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif, bekerja di luar ruangan atau di lapangan, dan bagi ibu hamil (direkomendasikan untuk dilakukan pada saat usia kandungan berada pada minggu ke-27 hingga ke-34).
Mengapa, Dimana, dan Bagaimana
Saya sempat mensurvey beberapa orang di sekitar saya tentang vaksinasi dewasa ini, dan hampir semuanya mengatakan antara "tidak penting" atau "untuk apa?"
Vaksinasi tidak hanya untuk kebaikan Anda sendiri, tetapi juga untuk kebaikan orang-orang (yang Anda sayangi) di sekitar Anda. Anda tidak pernah tahu jika Anda ternyata pembawa sumber penyakit orang-orang di sekitar Anda, karena kebetulan Anda sendiri sedang fit sehingga tidak mengalami gejala berarti.
Lakukan vaksinasi yang menurut Anda perlu, saat ini juga. Satu hal yang perlu Anda ingat. Vaksinasi merupakan tindak pencegahan, bukan pengobatan. Anda hanya dapat divaksinasi pada saat sedang sehat, bukan pada saat Anda sudah terjangkiti. Seperti pepatah masa lalu mengatakan, "Lebih baik mencegah, daripada mengobati..." maka tentunya "lebih baik vaksinasi, daripada jatuh sakit."
Vaksin dewasa tersedia di hampir semua institusi kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H