Mohon tunggu...
Gokhan
Gokhan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis adalah cara terbaik untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tunjukkan Jati Dirimu dengan Tampil Percaya Diri

11 September 2020   10:59 Diperbarui: 11 September 2020   10:50 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara fisik, manusia diciptakan dengan sempurna. Manusia memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk bicara, hidung untuk menghirup udara, kaki untuk berjalan, dll. 

Normalnya, kita hanya butuh waktu 8 jam untuk beristirahat, artinya dalam sehari kita bisa beraktivitas lebih dari 12 jam. Manusia juga memiliki akal dan hati nurani. Namun, walaupun secara fisik manusia sempurna, semua manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna. 

Kesempurnaan menjadi penilaian yang bersifat subjektif dari setiap individu. Termasuk kamu, kamu bisa menilai "tokoh" atau orang lain sebagai manusia yang sempurna, akan tetapi belum tentu bagi orang lain. Maka dari itu tidak perlu menjadi seperti orang lain, jadilah dirimu sendiri sesuai dengan standar kebaikan. 

Standar kebaikan di sini maksudnya adalah sesuai dengan tata cara atau aturan seperti nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Menjadi diri sendiri tidak berarti bertindak sesuka hati dan mengabaikan nilai dan norma yang ada. Menjadi diri sendiri berarti menunjukkan jati diri dengan tampil percaya diri. Oleh karena itu menemukan jati diri dan memupuk rasa percaya diri menjadi penting. 

Dengan menjadi diri sendiri, kamu dapat membuktikan pada dunia bahwa kamu ada karena kamu berharga. Lewat tulisan ini, penulis akan membantu menemukan jati diri dan membantu memupuk rasa percaya diri yang ada dalam dirimu.

1. Menemukan Jati Diri

            Kata "menemukan" dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti mendapatkan sesuatu yang belum ada sebelumnya. Akan tetapi bila kata menemukan dikaitkan dengan jati diri, bukan berarti jati diri itu belum ada dalam diri. Menemukan jati diri berarti menyadari potensi yang ada dalam diri. Potensi dalam diri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1) Kemampuan dasar, seperti intelegensi, abstraksi, logika, dan daya nalar. (2) Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja, dan daya tahan terhadap tekanan. (3) Karakter, yakni pola menyeluruh dari semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang baik jasmani, rohani, emosional, dan sosial.[1]

Dengan menemukan jati diri, kamu dapat mengetahui apa yang menjadi tujuan hidupmu. Kamu akan menyadari kemampuan, bakat, dan minat, serta mengetahui bagaimana memaksimalkannya untuk mencapai tujuan hidupmu. Untuk dapat menemukan jati diri, tentunya memerlukan usaha yang secara sadar dan harus dilakukan terus menerus secara berkelanjutan. Untuk dapat menemukan jati diri, penulis merumuskan cara yang disingkat dengan DOB.

 

Daftar Pertanyaan (D)

            Salah satu cara untuk dapat menemukan jati diri adalah dengan menjawab daftar pertanyaan. Seperti contoh, (1) apa yang menjadi tujuan hidup saya? (2) apa saja kelebihan dan kekurangan yang saya miliki? (3) mengapa orang lain bisa sedangkan saya tidak bisa? (4) kemampuan apa yang saya miliki? (5) Apa yang menjadi cita-cita saya? dll. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan apa adanya. Tuliskan sesuai dengan keadaan dirimu. Daftar pertanyaan tentang menemukan jati diri dapat kamu temukan di berbagai sumber. Saat ini juga sudah ada tes psikotes yang bisa kamu ikuti. 

Observasi(O)

            Melakukan observasi juga dapat membantu kamu menemukan jati dirimu. Ada begitu banyak tokoh, beragam model buku yang membicarakan kisah-kisah kehidupan seseorang mencari jati diri. Selain itu, kamu juga dapat menonton acara televisi yang edukatif, mendengarkan cerita inspirasi di radio, membaca surat kabar, dll. Dari pengamatan yang telah kamu lakukan, buatlah rumusan apa saja yang menarik dan memantik semangatmu. Kemudian tentukan fokus bidang yang akan kamu tekuni. Belajarlah dari kesalahan, dan jangan pernah menyerah. Karena jati diri kamu perlu dibentuk dan dikuatkan dengan tekad dan visi yang kuat. 

Bersosialisasi (B)

            Setiap manusia mempunyai pola pikir yang berbeda-beda. Untuk membantu kamu menemukan jati diri, kamu bisa bertanya pada orang tua, guru, sahabat, teman, ataupun pada masyarakat. Malu bertanya sesat dijalan. Terlebih lagi jika kamu bisa berkesempatan bertemu dengan seorang tokoh yang kamu anggap tokoh penting dan kamu idolakan hasil karya dan pemikirannya. Kamu bisa mengajaknya diskusi, konsultasi, dan belajar dari visi dan tujuannya. Semakin banyak intensitas kamu bersosialisasi, maka akan semakin luas pemikiran dan pandanganmu tentang apa sebenarnya jati diri yang kamu miliki.

Dari penjelasan sebelumnya, ada 3 cara untuk menemukan jati diri yaitu dengan menjawab daftar pertanyaan, observasi, dan bersosialisasi. Namun yang paling penting menurut penulis adalah untuk menemukan jati diri terlebih dahulu kamu menemukan tujuan utama hidupmu. Dengan begitu kamu bisa memfokuskan diri pada bidang-bidang yang mengarah pada tujuan tersebut.

 

2. Memupuk Rasa Percaya Diri

            Untuk dapat menjadi diri sendiri, kamu perlu tampil percaya diri. Kepercayaan diri adalah keadaan dalam diri seseorang yang berisi kekuatan, kemampuan, dan keterampilan[2]. 

Banyak faktor yang menghalangi seorang individu untuk bisa tampil percaya diri. Perasaan takut, tegang, dan malu biasanya menjadi penghalang seseorang untuk tampil percaya diri. Apalagi ketika diberi kesempatan berbicara menyampaikan sesuatu di depan umum. 

Selain itu, kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain juga dapat menghalangi kamu untuk bisa tampil percaya diri. Maka tak heran jika orang yang tidak bisa tampil percaya diri lebih sering menyendiri, lebih banyak merenung memikirkan "kesempurnaan" seperti yang dimiliki orang lain. Bahkan Dalam beberapa kasus menjadi sasaran bullying.[3]

            Padahal, dengan tampil percaya diri, kamu dapat memaksimalkan kemampuan yang kamu miliki. Hidup akan terasa lebih mudah jika dijalani dengan percaya diri. Tidak perlu menjadi seperti orang lain, karena semua orang punya kemampuan dan ciri khas yang berbeda. Maka tunjukkan itu pada dunia dengan tampil percaya diri setiap hari.

 

Nah untuk bisa tampil percaya diri, penulis punya beberapa tips untuk kamu

Positive Thinking

            Pikiran-pikiran negatif dapat menyebabkan kamu tidak bisa tampil percaya diri. Oleh karena itu untuk bisa tampil percaya diri adalah dengan cara berpikiran positif. Sadarilah bahwa hidup ini selalu dihadapkan 2 pilihan, seperti halnya gelas yang berisi setengah air bisa juga dikatakan gelas yang setengah kosong. Terkadang, penulis mengartikan berpikir positif dengan bersyukur. Menurut penulis kedua hal ini mempunyai makna yang sama. Pada intinya, berpikir positif atau bersyukur dapat membuatmu untuk tampil percaya diri setiap hari.

 

Memperbaiki Penampilan

            Sebenarnya kamu bisa tampil apa adanya sesuai dengan selera dan minatmu. Hanya saja kamu perlu memperbaiki penampilan pada waktu tertentu. Seorang individu akan merasa percaya diri ketika berada di tempat tertentu dengan penampilan yang tepat. Kamu harus bisa membaca situasi dan kondisi, apakah acara yang kamu hadiri formal atau nonformal. Jika kamu diundang di acara formal, maka kamu harus berpenampilan yang rapi. Dengan demikian, kamu bisa tampil percaya diri.

 

Berani Mencoba Tampil Di Depan Umum

            Tidak ada bayi yang langsung bisa berjalan. Semua butuh proses. Sama hal nya dengan rasa percaya diri. Untuk bisa tampil percaya diri, kamu perlu mencoba tampil di depan umum. Karena pada dasarnya, untuk bisa tampil percaya diri, kamu perlu perbanyak jam terbang. Dengan begitu, kamu akan terbiasa menghadapi tatapan orang lain, terbiasa bertemu orang baru, dan tidak akan minder dengan kekurangan yang kamu miliki.

 

Tingkatkan kemampuan dan tunjukkan jati dirimu

            Lawan kata dari percaya diri adalah minder. Menyembunyikan bakat atau kemampuan yang kamu miliki juga bisa disebut minder. Karena kamu tidak berani menunjukkan jati dirimu dan kemampuan yang kamu miliki.

            Ingatlah bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dan karakteristiknya masing-masing. Begitu juga dengan dirimu. Kamu harus bisa bersaing dan terus belajar/berlatih meningkatkan kemampuan yang kamu miliki. Jadilah diri sendiri dengan menunjukkan jati dirimu dengan tampil percaya diri.

[1] Christofora Megawati Tirtawinata, "Mengenal Dan Menemukan Diri Melalui Kebersamaan Dengan Orang Lain" , HUMANIORA, vol.4:2, (Oktober 2013), hlm. 1311.

[2] Abdul Mu'in Amien dalam (Endang, 2000) yang dikutip oleh Iceu Rohayati, "Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa" , ISSN  1412-565X, Edisi Khusus Nomor 1, (Agustus 2011), hlm. 368.

[3] Putri Puspita Nilawati, "Anak Yang Minder Kerap Dibully, Bagaimana Peran Orangtua Seharusnya?" Tribun Jabar, https://jabar.tribunnews.com/2017/07/17/anak-yang-minder-kerap-dibully-bagaimana-peran-orangtua-seharusnya diakses tanggal 9 November 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun