Karena itu, lanjutnya, untuk menekan tingkat peredaran dan penggunaan Narkoba di Kolaka, diharapkan peran dan partisipasi masyarakat.
“Jadi masyarakatlah yang harus menjadi ujung tombak informasi, mengingat jumlah aparat kepolisian sangat terbatas,” imbuh Nazaruddin. Untuk diketahui, dari 11 tersangka yang kini sedang menjalani proses hukum di Polres Kolaka, dua lokasi penyergapan terjadi di rumah kediaman anggota dewan Kolaka. Yakni legislator berisial SP di jalan Pelanduk, Kelurahan Lalomba, Kecamatan Kolaka dan satunya lagi dirumah wakil rakyat berisial JS dibilangan jalan Abadi, Kelurahan Mangolo, Kecamatan Latambaga
BNK KolUt Optimis Berantas Narkoba
Meski wilayah Kolaka merupakan daerah transit pemasok narkoba, Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kolaka Utara (KolUt) optimis bisa membersihkan wilayahnya dari Narkoba. Bahkan, BNK KolUt berani menargetkan, 2015 mendatang Kolaka Utara sudah bebas dari Narkoba, seperti Target Dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pula.
Menurut Buhari (Kepala Badan Narkotika Kolaka Utara), target tersebut sesuai dengan target dari BNN. “ BNN punya target pada tahun 2015, Indonesia akan bebas dari narkoba. Jadi, kita ikut target BNN. Kita berharap Kolut itu sudah bebas dari Narkoba 2015 mendatang. Kalaupun belum bersih, paling tidak kita bisa meminimalisir,” Ujarnya.
Sampai saat ini, menurut mantan Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretaris Daerah Kolaka Utara ini, Kolaka Utara berada dalam daerah 10 Terendah kasus Narkobanya di Sultra. Pada tahun 2013 lalu, di Kolaka utara terdapat 32 tersangka Narkoba. Sementara itu, peringkat sebelas di duduki oleh Kabupaten Wakotobi dengan 22 tersangka.
“Di wilayah Polres (Polisi Resort) Sulawesi Utara, Kolaka Utara berada di 10 terendah tersangka narkobanya. Kabupaten Bau-bau berada di posisi pertama,”ungkapnya.
Untuk menggapai target tahun 2015 Kolaka Utara menjadi daerah bebas narkoba, saat ini BNK Kolaka Utara terus bekerja keras. Segala kegiatan terus dilakukan untuk mengkampanyekan gerakan anti Narkoba, sampai Kolaka Utara benar-benar bersih dari Narkoba.
” BNK Kolaka Utara tidak bisa kerja sendiri untuk memutus rantai perdaran narkoba. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk itulah, kami melakukan sosialisasi anti Narkoba di 15 kecamatan. Pasertanya berasal dari pelajar dan mahasiswa, tokoh agama, dan para orangtua. Kita berharap sosialisasi ini bisa memberikan manfaat dan bisa menambah pengetahuan masyarakat akan kerugian menggunakan narkoba,” ujarnya.
Selain itu, BNK Kolaka Utara, juga secara rutin menggelar razia narkoba, di batas kabupaten di kecamatan Wawo yang berbatasan dengan Kolut Kolaka.Sedangkan di wilayah utara kecamatan Tolala, perbatasan Kolut dan Luwu Timur, Pelabuhan Tobaku, dan di rumah kost. ” Kami hanya bisa berusaha dengan keras. Mudah-mudahan hasilnya baik. Semua yang kami lakukan tidak akan bisa tercapai tanpa dukungan dari masyarakat,”harapnya seraya mengakhiri wawancara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H