Mohon tunggu...
Gogomall
Gogomall Mohon Tunggu... Penulis - bujang

Menulis seperti oksigen

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Penyakit Nyeri Pinggang dan Pengobatannya

2 November 2018   10:43 Diperbarui: 6 November 2018   09:53 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan sehari-hari, seperti mengangkat beban yang berat diketahui sebabkan LBP

  • Gerakan tiba-tiba dapat sebabkan nyeri atau sakit pinggang belakang 
  • Tumpukan lemak
  • Postur tubuh yang buruk 
  • Lemah otot dan sakit perut
  • Duduk terlalu lama
  • Mencoba untuk mengambil sesuatu (berat, sulit dijangkau)

Akan tetapi kondisi seperti nyeri punggung bawah atau LBP ini juga  dapat terjadi akibat penyakit lain, seperti radang sendi atau  fibromialgia dan beberapa penyakit serius -- sedikit kasus yang terjadi,  seperti kanker, penyakit ginjal, atau penyakit darah. Dokter Anda akan  melakukan tes darah untuk mengetahui apakah rasa sakit yang dirasakan  disebabkan oleh penyakit lainnya dengan gejala yang sama.

"Apa yang dapat meningkatkan risiko terkena sakit pinggang belakang?"

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, siapa pun dapat mengalami  sakit di bagian punggung bawah atau sakit pinggang belakang. Orang tua, remaja dan bahkan anak-anak pun dapat mengalaminya. Namun, beberapa hal  yang dapat meningkatkan risiko sakit punggung bawah adalah:

  • Kelebihan berat badan
  • Kurangnya berolahraga
  • Sering mengangkat beban berat

Berdasarkan statistik, orang-orang dengan masalah psikologis seperti  depresi dan kecemasan berisiko tinggi terkena nyeri punggung bawah, meskipun penyebab dan kaitannya belum dapat diketahui secara pasti.

"Apa saja pilihan pengobatan sakit pinggang belakang?"

Pengobatan sakit punggung bawah bergantung pada penyebab dan seberapa  lama rasa sakitnya berlangsung. Jika penyakitnya disebabkan oleh cedera, dokter akan menyarankan untuk mengompres dengan air dingin. Obat  anti-peradangan dapat membantu Anda meringkankan rasa sakit.

Pada rasa nyeri yang lebih parah mungkin perlu diobati menggunakan  obat yang lebih kuat yang mengandung opium untuk pemakaian jangka pendek. Untuk gejala otot kejang, dokter akan meresepkan obat pelemas  otot.

Namun, memang semua obat berpotensi untuk menimbulkan efek samping  pada tubuh Anda. Sebagai contoh, obat anti radang diketahui dapat menyebabkan sakit perut, bisul, ruam, dan masalah hati dan ginjal.  Relaksan otot dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau ruam.

Obat-obatan berpotensi menimbulkan efek samping pada tubuh.
Obat-obatan berpotensi menimbulkan efek samping pada tubuh.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan metode fisioterapi untuk  membantu Anda mengurangi rasa sakit. Metode ini lebih efektif untuk  pasien dengan nyeri lumbar kronis, kondisi pasien dapat diperbaiki  berkat latihan untuk punggung bawah dan perut.

Pengobatan nyeri pinggang belakang di rumah Anda

Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan yang dapat dilakukan di  rumah, yang dapat membantu Anda mengatasi sakit pinggang belakang seperti:

  • Minum obat secara teratur, sesuai dengan resep dokter
  • Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
  • Sebaiknya latihan peregangan untuk memperkuat pinggang setiap hari
  • Jaga postur tubuh yang tepat saat duduk, berjalan, atau mengangkat beban

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, metode fisioterapi memang  dinilai lebih efektif untuk mengatasi masalah nyeri pinggang, akan  tetapi metode ini yang biasanya dapat Anda temukan di rumah sakit atau  pada pusat rehabilitas sekarang dapat Anda rasakan di rumah. Pasalnya,  metode efektif ini juga diimplementasikan pada alat terapi kesehatan Dr Qyu Lumbar Traction Device.


*) Foto: gogomall.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun