Mungkin hampir semua orang termasuk Anda pernah mengalami masalah  sakit punggung bawah atau sakit pinggang belakang, karena diketahui bahwa kondisi ini termasuk ke dalam salah satu penyakit yang sangat umum  terjadi.Â
Pasalnya kondisi ini dapat terjadi akibat beberapa faktor pemicu yang  seringkali terabaikan ataupun luput dari "pengelihatan" Anda.  Sebagai contohnya, ketika Anda sedang mengangkat kotak kardus berisikan barang-barang yang sudah tidak terpakai, untuk dirapihkan. Mungkin Anda  bertanya-tanya, "Bagaimana bisa?"
Mengangkat beban berat dengan posisi angkat atau tubuh yang salah  dapat menyebabkan low back pain (LBP) atau sakit punggung bawah dan bahkan mencederai punggung Anda. Mungkin bagi Anda hal ini tidak  terdengar menyeramkan.Â
Sebagai informasi, kondisi yang terjadi akibat  hal kecil ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama serta dapat  menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti terjepitnya saraf  sensorik, motorik dan otonom pada pinggang Anda yang mana diketahui  dapat sebabkan kelumpuhan dan peradangan sendi facet.
Lalu bagaimana cara untuk mencegah kondisi tersebut agar tidak  terjadi pada diri Anda? Untuk dapat terhindar dari masalah sakit  punggung bawah atau LBP dan masalah kesehatan yang ditimbulkannya, Anda  harus mengetahui seperti apa sakit punggung bawah atau sakit pinggang  belakang itu dan gejala serta tanda-tanda apa saja yang mengindikasikan  bahwa Anda mengalami masalah low back pain.
"Apa sih low back pain atau nyeri punggung bawah itu?"
Low back pain atau yang biasa disebut dengan nyeri punggung  bawah, merupakan rasa sakit atau nyeri yang terjadi pada bagian punggung  bawah dekat bokong, di atas tulang ekor. Dalam dunia kedokteran kondisi  ini tepatnya dikenal sebagai sakit punggung bawah.
![Struktur tulang belakang.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/02/tulang-belakang-5bdbc5fd12ae9421d45866d3.jpg?t=o&v=770)
"Apa saja tanda-tanda dan gejala sakit pinggang belakang atau LBP?"
Gejala low back pain seringkali timbul ketika punggung bagian bawah  Anda cedera. Beberapa tanda khusus dari kondisi ini meliputi; sensasi  terbakar atau panas di pinggang bagian belakang; kesemutan; dan rasa  sakit ringan atau bahkan tajam yang menyebabkan Anda tidak bisa  bergerak.
Namun tanda khusus tersebut tergantung pada penyebabnya, Anda mungkin  mengalami rasa sakit di kaki, pinggul, atau telapak kaki. Selain itu,  kaki Anda juga bisa menjadi lemah. Gejala biasanya hilang setelah  beberapa hari atau minggu pengobatan atau bisa juga memerlukan  pengobatan kronis dan berkepanjangan.
"Apa penyebab sakit pinggang belakang?"
Benturan keras di punggung bawah atau pinggang belakang karena trauma  ataupun cedera dapat sebabkan rasa nyeri yang berlangsung selama 1 hingga 7 hari. Bahkan rasa nyeri ini dapat bersifat kronis dan  berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sekitar 3 bulan.
![300x200-5bdbc734677ffb6a2d33bb22.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/02/300x200-5bdbc734677ffb6a2d33bb22.jpg?t=o&v=770)
Kegiatan sehari-hari, seperti mengangkat beban yang berat diketahui sebabkan LBP
- Gerakan tiba-tiba dapat sebabkan nyeri atau sakit pinggang belakangÂ
- Tumpukan lemak
- Postur tubuh yang burukÂ
- Lemah otot dan sakit perut
- Duduk terlalu lama
- Mencoba untuk mengambil sesuatu (berat, sulit dijangkau)
Akan tetapi kondisi seperti nyeri punggung bawah atau LBP ini juga  dapat terjadi akibat penyakit lain, seperti radang sendi atau  fibromialgia dan beberapa penyakit serius -- sedikit kasus yang terjadi,  seperti kanker, penyakit ginjal, atau penyakit darah. Dokter Anda akan  melakukan tes darah untuk mengetahui apakah rasa sakit yang dirasakan  disebabkan oleh penyakit lainnya dengan gejala yang sama.
"Apa yang dapat meningkatkan risiko terkena sakit pinggang belakang?"
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, siapa pun dapat mengalami  sakit di bagian punggung bawah atau sakit pinggang belakang. Orang tua, remaja dan bahkan anak-anak pun dapat mengalaminya. Namun, beberapa hal  yang dapat meningkatkan risiko sakit punggung bawah adalah:
- Kelebihan berat badan
- Kurangnya berolahraga
- Sering mengangkat beban berat
Berdasarkan statistik, orang-orang dengan masalah psikologis seperti  depresi dan kecemasan berisiko tinggi terkena nyeri punggung bawah, meskipun penyebab dan kaitannya belum dapat diketahui secara pasti.
"Apa saja pilihan pengobatan sakit pinggang belakang?"
Pengobatan sakit punggung bawah bergantung pada penyebab dan seberapa  lama rasa sakitnya berlangsung. Jika penyakitnya disebabkan oleh cedera, dokter akan menyarankan untuk mengompres dengan air dingin. Obat  anti-peradangan dapat membantu Anda meringkankan rasa sakit.
Pada rasa nyeri yang lebih parah mungkin perlu diobati menggunakan  obat yang lebih kuat yang mengandung opium untuk pemakaian jangka pendek. Untuk gejala otot kejang, dokter akan meresepkan obat pelemas  otot.
Namun, memang semua obat berpotensi untuk menimbulkan efek samping  pada tubuh Anda. Sebagai contoh, obat anti radang diketahui dapat menyebabkan sakit perut, bisul, ruam, dan masalah hati dan ginjal.  Relaksan otot dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau ruam.
![Obat-obatan berpotensi menimbulkan efek samping pada tubuh.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/02/boti-5bdbc6ec6ddcae20f6098e72.jpg?t=o&v=770)
Pengobatan nyeri pinggang belakang di rumah Anda
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan yang dapat dilakukan di  rumah, yang dapat membantu Anda mengatasi sakit pinggang belakang seperti:
- Minum obat secara teratur, sesuai dengan resep dokter
- Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan
- Sebaiknya latihan peregangan untuk memperkuat pinggang setiap hari
- Jaga postur tubuh yang tepat saat duduk, berjalan, atau mengangkat beban
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, metode fisioterapi memang  dinilai lebih efektif untuk mengatasi masalah nyeri pinggang, akan  tetapi metode ini yang biasanya dapat Anda temukan di rumah sakit atau  pada pusat rehabilitas sekarang dapat Anda rasakan di rumah. Pasalnya,  metode efektif ini juga diimplementasikan pada alat terapi kesehatan Dr Qyu Lumbar Traction Device.
*) Foto: gogomall.co.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI