Di Maroko, sahur adalah sebuah perayaan keberagaman kuliner yang memukau. Setiap malamnya, meja sahur dipenuhi dengan aroma kaya dari tajine, hidangan berbentuk piring keramik yang memuat harmoni daging lezat, sayuran segar, dan rempah-rempah yang memikat lidah. Di samping tajine, kurma juga memegang peran sentral dalam menyajikan kelezatan. Dalam keheningan dini hari, Maroko tidak hanya merayakan awal puasa dengan keikhlasan, tetapi juga dengan sentuhan magis rasa dalam setiap hidangan yang menggoda selera, menciptakan pengalaman sahur yang tak terlupakan.
6. Malaysia: Sahur dengan Roti Canai dan Teh Tarik
Malaysia memiliki tradisi sahur dengan menyantap roti canai yang lembut dan teh tarik yang khas. Masyarakat Malaysia juga sering berkumpul di masjid untuk sahur berjamaah, menciptakan atmosfer kebersamaan yang erat.
Di Malaysia, tradisi sahur menjadi momen istimewa yang dipenuhi dengan kelezatan dan kebersamaan. Masyarakat Malaysia memanjakan lidah dengan menyantap roti canai lembut yang menjadi sajian khas, disertai dengan segelas teh tarik yang memikat selera. Namun, lebih dari sekadar hidangan lezat, sahur di Malaysia menghadirkan kehangatan kebersamaan. Setiap malam, masjid menjadi tempat berkumpul untuk sahur berjamaah, menciptakan atmosfer keakraban dan persaudaraan yang begitu erat. Sebuah tradisi yang tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga menguatkan ikatan sosial di tengah-tengah masyarakat yang beragam.
Melalui fakta-fakta menarik ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya tradisi sahur di berbagai belahan dunia. Meskipun tujuannya sama, setiap budaya menghadirkan nuansa dan kekhasan tersendiri dalam merayakan bulan Ramadhan. Dengan mengenal lebih jauh tentang tradisi sahur ini, kita dapat menghargai keberagaman budaya dan merayakan persatuan di tengah perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H