Mohon tunggu...
Ade Lanuari
Ade Lanuari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebohongan Ibu

3 Januari 2018   19:09 Diperbarui: 3 Januari 2018   19:15 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Brilio.net

"Ibu enggak apa-apa nak."

Betapa leganya aku mendengar jawaban itu, beliau memaafkan dan tidak marah kepadaku. Lebih lega lagi ketika mendengar: "Ibu enggak apa-apa nak." Fakta yang terjadi tidaklah demikian. Ibu sempat dimarahi habis-habisan oleh orang tua temanku yang tidak terima anaknya luka memar gara-gara pukulan dan tendanganku. 

Tidak hanya itu, sebagai permintaan maaf ibu mengganti sebagian biaya pengobatan temanku. Sebenarnya jika mau, ibuku bisa balik memarahi orang tua temanku karena menyebabkanku luka, namun hal itu tidak beliau lakukan entah apa sebabnya. Ibuku lebih memilih untuk mengalah dan meminta maaf.

Ibu lagi-lagi berbohong. Ibu memang pembohong ulung. Bodohnya, aku selalu tertipu. Kenapa aku baru sadar sekarang? Luar biasa...

Itulah beberapa kebohongan ibu yang baru aku ketahui ketika aku beranjak dewasa. Sebenarnya masih banyak lagi kebohongan ibu yang lain, tapi tidak mungkin aku ceritakan semuanya disini. Saat berbohong, ibu selalu menenangkanku dengan kalimat: "Ibu enggak apa-apa kok nak," "Ibu baik-baik saja nak," "Tak perlu mencemaskan ibu nak," dan berbagai kalimat serupa. 

Menurutku, kebohongan tersebut adalah HadiahDariIbu yang tak mampu kubayar dengan bongkahan emas, gunungan mutiara, maupun tumpukan uang kertas. Ditangan seorang ibu, suatu kebohongan bisa menjadi legal, sah, bahkan menjadi tindakan terpuji nan mulia di mata anaknya.

Kini aku jadi faham kenapa ada ungkapan "Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu." Tidak lain dan tidak bukan karena jasa seorang ibu yang tidak akan bisa dibayar dengan dunia serta isinya. Kasih sayangnya tak akan bisa dikalahkan oleh seorang anak yang memiliki pangkat, jabatan, dan kekuatan tertentu.

Selamat hari ibu untuk seluruh ibu di dunia. Mudah-mudahan kalian diberi kesehatan dan terus memberikan keteladanan bagi anak-anak. Maafkan anak-anak kalian apabila belum bisa memberikan yang terbaik. Secara pribadi, kami sebagai anak hanya bisa mengatakan

"Mom, I Love You."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun