Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penerbangan Pertama

12 Agustus 2024   01:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   02:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerbangan pertama Andi sebagai co-pilot adalah awal dari kariernya sebagai pilot profesional. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan lebih banyak pengalaman dan jam terbang, serta menghadapi berbagai situasi yang menantang. Setiap penerbangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan Andi selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Namun, meskipun Andi telah mencapai impiannya, ia tidak pernah melupakan asal-usulnya. Setiap kali ia memiliki waktu luang, Andi selalu pulang ke desa untuk mengunjungi keluarganya dan bertemu dengan teman-teman lama. Ia juga sering berbagi pengalamannya dengan anak-anak muda di desanya, memberikan mereka inspirasi dan motivasi untuk bermimpi besar.

Di salah satu kunjungannya, Andi mengadakan acara kecil di balai desa. Ia berbicara tentang perjalanan hidupnya dan bagaimana ia berhasil mencapai impiannya meski banyak rintangan. Andi ingin menunjukkan kepada anak-anak desa bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika mereka berani bermimpi dan bekerja keras untuk mewujudkannya.

"Jangan pernah takut bermimpi," kata Andi kepada anak-anak yang duduk dengan antusias mendengarkan ceritanya. "Meskipun kalian berasal dari desa kecil seperti ini, kalian bisa mencapai apa saja yang kalian inginkan. Yang penting adalah kemauan untuk berusaha dan tidak pernah menyerah."

Kata-kata Andi menjadi sumber inspirasi bagi banyak anak muda di desa. Mereka melihat bahwa seseorang dari desa mereka bisa mencapai sesuatu yang besar, dan itu memberi mereka harapan. Andi juga merasa bahagia bisa memberikan kembali kepada komunitas yang telah mendukungnya selama ini.

Tahun demi tahun berlalu, Andi terus berkembang dalam kariernya. Ia naik pangkat menjadi kapten dan memimpin banyak penerbangan internasional. Setiap kali terbang melintasi negara-negara dan benua, Andi selalu teringat akan perjalanan panjang yang telah ia tempuh. Dari seorang anak desa yang hanya bisa memandang langit dan bermimpi, ia kini menjadi pilot yang terbang tinggi di angkasa, menjelajahi dunia.

Andi tahu bahwa perjalanan hidupnya adalah hasil dari kerja keras, tekad, dan dukungan dari orang-orang yang mencintainya. Ia selalu bersyukur atas setiap pengalaman dan pelajaran yang telah ia dapatkan. Dan meskipun ia telah mencapai impiannya, Andi tidak pernah berhenti bermimpi. Ia terus mencari tantangan baru dan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Andi tetap menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya di desanya tetapi juga di seluruh negeri. Kisahnya adalah bukti bahwa dengan mimpi besar, kerja keras, dan ketekunan, tidak ada yang tidak mungkin. Andi, dengan penerbangan pertamanya, telah menunjukkan bahwa langit bukanlah batas, tetapi hanya awal dari petualangan yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun