Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Teknologi Hijau, Solusi Berkelanjutan untuk Lingkungan

28 Juli 2024   01:45 Diperbarui: 30 Juli 2024   16:07 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penerapan teknologi Carbon Capture and Storage. (DOK. Shutterstock/Sutthiphong Chandaeng via kompas.com)

Misalnya, negara Denmark telah berhasil mengembangkan sektor energi terbarukan yang sangat maju. Pada tahun 2019, sekitar 47% dari listrik Denmark berasal dari energi angin. Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mendukung, seperti subsidi untuk energi terbarukan dan regulasi yang menguntungkan.

Di sektor transportasi, Norwegia menjadi contoh sukses dalam adopsi kendaraan listrik. Pada tahun 2020, lebih dari 54% mobil baru yang terjual di Norwegia adalah kendaraan listrik. 

Pemerintah Norwegia telah menerapkan berbagai insentif untuk mendorong adopsi kendaraan listrik, termasuk pengurangan pajak, akses gratis ke jalan tol, dan pengecualian dari biaya parkir.

Di sektor pertanian, Israel telah menunjukkan bagaimana teknologi irigasi cerdas dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air. Sistem irigasi tetes yang dikembangkan di Israel telah diadopsi secara luas di seluruh dunia dan membantu petani menghemat air hingga 50-70% dibandingkan dengan metode irigasi tradisional. Teknologi ini juga meningkatkan hasil panen dengan memberikan air secara tepat dan efisien ke akar tanaman.

Masa Depan Teknologi Hijau

Di masa depan, keberhasilan teknologi hijau akan sangat bergantung pada kerjasama global dan komitmen untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan. Hanya dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, kita dapat mencapai pembangunan berkelanjutan yang benar-benar ramah lingkungan. 

Selain itu, inovasi terus-menerus dan peningkatan efisiensi teknologi hijau akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Teknologi hijau juga akan terus berkembang seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Yang akan memainkan peran penting dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan efisiensi sistem. 

Misalnya, jaringan listrik pintar (smart grid) yang terintegrasi dengan teknologi IoT dapat mengelola distribusi energi secara lebih efisien dan merespon permintaan secara real-time.

Selain itu, ekonomi sirkular akan menjadi bagian integral dari strategi teknologi hijau di masa depan. Ekonomi sirkular menekankan pada pengurangan limbah dan pemanfaatan kembali sumber daya melalui daur ulang dan perbaikan. Teknologi hijau akan mendukung ekonomi sirkular dengan menciptakan produk yang lebih tahan lama, mudah diperbaiki, dan dapat didaur ulang.

Teknologi Hijau Kunci Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun