Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilihan Presiden AS 2024, Pertarungan Kebijakan dan Masa Depan Amerika

3 Juli 2024   09:56 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:23 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika salah satu partai berhasil menguasai kedua kamar, akan lebih mudah bagi presiden untuk meloloskan undang-undang yang diusulkannya. 

Namun, jika terjadi pembagian kekuasaan, maka akan ada lebih banyak negosiasi dan kompromi yang diperlukan untuk meloloskan kebijakan.

Potensi Dampak Internasional

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 tidak hanya penting bagi kebijakan domestik, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap politik internasional. 

Di bawah pemerintahan Biden, Amerika Serikat telah berusaha memperkuat aliansi internasional dan keterlibatan multilateral. Kebijakan luar negeri yang lebih kolaboratif ini berbeda dengan pendekatan "America First" yang diusung oleh Trump selama masa jabatannya. 

Kemenangan Biden kemungkinan akan berarti kelanjutan dari kebijakan luar negeri yang lebih kooperatif, sementara kemenangan Trump mungkin akan membawa kembali pendekatan yang lebih unilateral dan proteksionis.

Salah satu aspek penting dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat adalah hubungan dengan China. Di bawah Biden, terdapat upaya untuk menyeimbangkan antara kerja sama dan kompetisi dengan China. 

Biden berusaha membangun koalisi internasional untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh China, termasuk isu perdagangan dan keamanan. 

Trump, sebaliknya, cenderung mengambil pendekatan yang lebih konfrontatif terhadap China, dengan penekanan pada kebijakan perdagangan yang proteksionis dan tindakan tegas terhadap perusahaan teknologi China.

Kebijakan Biden juga menekankan pentingnya aliansi tradisional seperti NATO. Biden berusaha memperkuat komitmen Amerika Serikat terhadap NATO dan mendorong kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Eropa dalam menghadapi ancaman keamanan global, termasuk dari Rusia. 

Trump, selama masa jabatannya, sering kali mengkritik anggota NATO yang dianggapnya tidak memberikan kontribusi yang cukup dan mengancam akan menarik dukungan Amerika Serikat jika mereka tidak memenuhi kewajiban keuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun