Sistem pengelolaan sampah yang efisien adalah dasar dari kota yang berkelanjutan. Pemerintah kota perlu mengimplementasikan program daur ulang yang mencakup pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah.Â
Fasilitas daur ulang harus tersedia di seluruh kota, dan masyarakat perlu dididik tentang cara memisahkan sampah organik, plastik, kertas, dan kaca.
Kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui kebijakan larangan atau pembatasan dapat secara signifikan mengurangi jumlah sampah plastik. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan kantong kain atau bahan biodegradable di toko-toko dan supermarket.
Mendorong masyarakat untuk melakukan komposting sampah organik dapat mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir. Hasil kompos dapat digunakan sebagai pupuk untuk taman-taman kota atau lahan pertanian urban.
Energi Terbarukan
Penggunaan energi terbarukan harus menjadi prioritas dalam upaya membangun kota ramah lingkungan. Pemerintah kota dapat memulai dengan memasang panel surya di gedung-gedung pemerintahan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi tetapi juga menghemat biaya energi jangka panjang.
Selain tenaga surya, energi angin juga bisa dimanfaatkan, terutama di daerah yang memiliki potensi angin yang tinggi. Pembangunan turbin angin di daerah pinggiran kota atau di laut lepas bisa menjadi sumber energi bersih tambahan.
Pengembangan microgrid dan teknologi penyimpanan energi seperti baterai lithium-ion dapat membantu menstabilkan pasokan energi terbarukan dan memastikan ketersediaan energi yang berkelanjutan, bahkan saat cuaca tidak mendukung.
Pengelolaan Air yang Efisien
Air adalah sumber daya yang sangat penting, dan pengelolaannya yang efisien adalah bagian integral dari kota ramah lingkungan.Â
Pengembangan teknologi pengolahan air limbah yang canggih dapat memastikan bahwa air limbah dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk berbagai keperluan non-potable seperti irigasi taman dan pencucian jalan.