Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Balik Gerhana Matahari

9 Juni 2024   15:18 Diperbarui: 9 Juni 2024   15:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Setelah gerhana berakhir, desa Cahaya Lintang kembali ke kehidupan sehari-hari mereka, tetapi ada sesuatu yang berbeda. Peristiwa itu telah meninggalkan kesan yang mendalam pada semua orang. Di malam hari, penduduk desa berkumpul di sekitar api unggun, mendengarkan cerita-cerita lama dari nenek-nenek mereka tentang gerhana masa lalu. Lila duduk di pangkuan Nenek, mendengarkan dengan saksama setiap kata.

"Gerhana mengingatkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan dengan alam," kata Nenek sambil mengelus rambut Lila. "Meskipun kita kecil, kita adalah bagian penting dari alam semesta ini."

Lila mengangguk, merasakan kebanggaan dan rasa hormat yang mendalam terhadap alam dan warisan budayanya. Gerhana matahari bukan hanya peristiwa ilmiah baginya, tetapi juga momen untuk merenungkan tempatnya di dunia yang luas dan menakjubkan ini.

Pak Bimo, sebagai guru dan pemimpin informal desa, menyadari bahwa pengalaman ini adalah kesempatan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan apresiasi terhadap alam di antara penduduk desa. Ia mengorganisir sesi diskusi di balai desa, di mana orang-orang bisa berbagi pengalaman dan refleksi mereka tentang gerhana. "Ini adalah waktu untuk merenung dan belajar dari apa yang telah kita alami," katanya. "Gerhana matahari mengingatkan kita akan kekuatan dan keindahan alam yang luar biasa."

Di salah satu sesi tersebut, seorang petani bernama Pak Rudi berbicara tentang bagaimana gerhana membuatnya lebih menghargai pekerjaan sehari-harinya. "Ketika saya melihat kegelapan dan kemudian cahaya kembali, saya merasa seperti diberi kesempatan baru," katanya. "Saya akan bekerja lebih keras untuk menjaga ladang saya dan merawat tanaman saya, karena saya tahu betapa pentingnya kita menjaga alam."

Lila juga berbicara di depan kerumunan. Meskipun awalnya gugup, ia berbagi pengalaman dan perasaannya tentang gerhana. "Saya merasa sangat kecil di bawah langit yang luas," katanya. "Tapi saya juga merasa bangga karena kita semua bisa menyaksikan sesuatu yang begitu luar biasa bersama-sama."

Kata-kata Lila mendapat tepuk tangan meriah dari semua orang. Pak Bimo tersenyum bangga, melihat putrinya tumbuh menjadi seseorang yang memiliki rasa hormat dan apresiasi yang dalam terhadap alam dan warisan budayanya.

Kehidupan Kembali Normal

Kehidupan di desa Cahaya Lintang perlahan kembali normal, tetapi kenangan tentang gerhana matahari tetap hidup dalam hati setiap orang. Pak Bimo melanjutkan pekerjaannya sebagai guru, tetapi ia menambahkan lebih banyak pelajaran tentang astronomi dan sains alam ke dalam kurikulumnya. Ia ingin memastikan bahwa anak-anak di desa itu memahami dan menghargai fenomena alam yang mereka saksikan.

Lila, yang telah terinspirasi oleh pengalaman gerhana, mulai menunjukkan minat yang lebih besar dalam sains. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan kecil desa, membaca buku-buku tentang astronomi dan alam semesta. Pak Bimo dengan senang hati membimbingnya, menjawab setiap pertanyaan yang ia ajukan dan membawanya ke observasi malam di ladang terbuka.

"Langit malam penuh dengan misteri dan keajaiban," kata Pak Bimo saat mereka berdua melihat bintang-bintang. "Dan kamu, Lila, memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi dan memahami lebih banyak tentang dunia ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun