Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pelajaran dari Kecelakaan Rombongan Study Tour dan Upaya Pencegahannya

16 Mei 2024   19:44 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:50 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Sekolah juga harus mengedukasi siswa dan guru mengenai pentingnya keselamatan selama perjalanan. Informasi mengenai tata cara evakuasi darurat, penggunaan sabuk pengaman, dan prosedur keselamatan lainnya harus disampaikan sebelum perjalanan dimulai.

Komunikasi dengan Orang Tua

Sekolah harus menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Informasi mengenai rencana perjalanan, operator bus yang digunakan, dan langkah-langkah keselamatan yang diambil harus disampaikan secara transparan. Orang tua juga harus diberikan kontak darurat yang bisa dihubungi jika terjadi sesuatu selama perjalanan.

Pendampingan Selama Perjalanan

Sekolah harus memastikan ada pendamping yang memadai selama perjalanan, termasuk guru dan petugas kesehatan jika diperlukan. Pendamping ini harus siap menangani situasi darurat dan memastikan keselamatan siswa selama perjalanan.

Alternatif Study Tour yang Lebih Aman

Mengurangi risiko dengan mencari alternatif kegiatan study tour yang lebih aman dan efisien merupakan langkah yang bijak. Ada beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan oleh pihak sekolah.

Kegiatan Edukatif di Sekitar Sekolah

Sekolah dapat mengadakan kegiatan edukatif di lokasi yang lebih dekat, seperti museum, pusat sains, atau taman nasional yang berada dalam jarak yang bisa dicapai tanpa memerlukan perjalanan jauh. Ini akan mengurangi risiko perjalanan dan tetap memberikan pengalaman edukatif yang berharga bagi siswa.

Virtual Tour

Teknologi memungkinkan sekolah untuk mengadakan virtual tour ke berbagai tempat menarik dan edukatif. Dengan menggunakan video interaktif dan tur virtual, siswa dapat belajar dan menjelajah tempat-tempat baru tanpa harus meninggalkan sekolah. Ini juga bisa menjadi solusi yang lebih hemat biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun