Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pergulatan Hati di Tepi Pantai

15 Mei 2024   20:11 Diperbarui: 15 Mei 2024   20:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kira melanjutkan perjalanannya dengan mengunjungi tempat-tempat yang pernah menjadi kenangan bersama ibunya. Dia pergi ke taman yang sering mereka kunjungi saat dia masih kecil, mengingat betapa bahagianya mereka berdua bermain di sana. Dia juga pergi ke restoran favorit ibunya, tempat di mana mereka sering makan bersama dan berbagi cerita tentang kehidupan.

Setiap tempat mengingatkan Kira pada momen-momen indah yang pernah mereka miliki bersama. Meskipun sedih karena kehilangan, Kira juga merasa bersyukur telah memiliki ibu yang begitu peduli dan penuh kasih sayang. Itu adalah kenangan yang akan dia simpan selamanya di dalam hatinya.

Saat Kira kembali ke rumahnya, dia merasa lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melanjutkan hidupnya. Dia kembali fokus pada pekerjaannya sebagai penulis, menggunakan pengalaman hidupnya sebagai sumber inspirasi untuk karya-karyanya.

Novel keduanya akhirnya selesai, dan Kira merasa bangga dengan hasil kerjanya. Dia merasa bahwa tulisannya kali ini lebih dalam dan lebih berarti, karena itu adalah cerminan dari perjalanan emosional yang telah dia alami.

Kira juga mulai terbuka untuk hal-hal baru dalam kehidupannya. Dia mulai menjalin hubungan dengan orang-orang baru dan mengeksplorasi minat dan bakatnya yang lain. Dia belajar bahwa kehidupan adalah tentang menerima perubahan dan terus maju, meskipun terkadang harus melalui kesedihan dan penderitaan.

Pada suatu hari, ketika Kira sedang duduk di tepi pantai, dia bertemu dengan seorang pria yang juga sedang menghadapi perjuangan hidupnya sendiri. Mereka berdua saling berbagi cerita dan merasa terhubung satu sama lain.

Pria itu, yang bernama Alex, adalah seorang fotografer yang sedang berjuang untuk menemukan kembali inspirasinya setelah mengalami kegagalan dalam karirnya. Kira dan Alex saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain, dan akhirnya mereka menjadi teman dekat.

Dengan bantuan Alex, Kira mulai melihat hidup dari sudut pandang yang berbeda. Dia belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari kesuksesan dalam karir atau materi, tetapi juga dari hubungan yang kita bangun dengan orang-orang di sekitar kita.

Kira juga belajar untuk lebih menghargai waktu yang dia miliki, karena kehidupan adalah pemberian yang sangat berharga. Dia mulai menjalani hidupnya dengan lebih penuh semangat dan lebih berani menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Akhirnya, Kira menyadari bahwa perjalanan hidupnya adalah tentang pertumbuhan dan transformasi. Setiap pengalaman yang dia alami, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan, membentuk dirinya.

Kisah Kira adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap kesedihan ada kekuatan, dalam setiap kegagalan ada pelajaran, dan dalam setiap kehilangan ada kesempatan untuk tumbuh. Kita harus terus maju, mengikuti aliran kehidupan, dan percaya bahwa di ujung perjalanan itu, ada kebahagiaan yang menanti kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun