Mohon tunggu...
Ervan Yuhenda
Ervan Yuhenda Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Berani Beropini Santun Mengkritisi, Warga Negara Indonesia, Pembaca Buku, Penonton Film, Pendengar Musik, Pemain Games, Penikmat Kopi, Senang Tertawa, Suka Berimajinasi, Kadang Merenung, Mengolah Pikir, Kerap Hanyut Dalam Khayalan, Mengutamakan Logika, Kadang Emosi Juga, Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan, Kadang Bimbang, Kadang Ragu, Kadang Pikiran Sehat, Kadang Realistis, Kadang Ngawur, Kondisi Ekonomi Biasa-Biasa Saja, Senang Berkorban, Kadang Juga Sering Merepotkan, Sering Ngobrol Politik, Senang Dengan Gagasan-Gagasan, Mudah Bergaul Dengan Siapa Saja, Namun Juga Sering Curiga Dengan Siapa Saja, Ingin Selalu Bebas, Merdeka Dari Campur Tangan Orang Lain. Kontak : 08992611956

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Makna di Balik Krisis Keuangan 2008, Analisis Mendalam Film The Big Short

22 April 2024   19:21 Diperbarui: 22 April 2024   19:33 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini berhasil membuka mata penonton terhadap kelemahan dalam sistem keuangan global yang sebelumnya mungkin tidak mereka ketahui. Dengan menceritakan kisah nyata para pemain pasar yang berhasil memprediksi krisis dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, film ini membuat penonton bertanya-tanya tentang keandalan dan etika dalam sistem keuangan.

"The Big Short" juga mendorong penonton untuk mempertanyakan aspek etis aspek moral dari keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh para tokoh dalam film. Melalui karakter seperti Michael Burry, yang bertindak berdasarkan keyakinan etisnya sendiri, film ini menimbulkan pertanyaan tentang kepentingan pribadi versus kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Film ini tidak hanya menggambarkan krisis keuangan masa lalu, tetapi juga memberikan pelajaran berharga untuk masa depan. Dengan menyoroti pentingnya transparansi, pengawasan yang ketat, dan tanggung jawab sosial dalam dunia keuangan, film ini menjadi suara peringatan tentang bahaya ketidakpedulian terhadap risiko finansial yang nyata.

"The Big Short" juga membuka wawasan tentang bagaimana dinamika pasar keuangan bekerja dan bagaimana para pelaku pasar bisa memanfaatkan situasi yang tidak stabil untuk keuntungan pribadi mereka. Penonton diajak untuk melihat lebih dalam tentang bagaimana spekulasi dan manipulasi dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

Dengan mengisahkan peristiwa sejarah yang relevan dan penting, film ini juga merangsang minat penonton untuk belajar lebih lanjut tentang sejarah keuangan modern. Banyak penonton yang mungkin menjadi lebih tertarik untuk membaca buku-buku non-fiksi yang mengupas lebih dalam tentang krisis keuangan atau topik sejarah keuangan lainnya setelah menonton film ini.

Film ini menyoroti perlunya reformasi dalam sistem keuangan global untuk mencegah terulangnya krisis serupa di masa depan. Dengan menggambarkan kegagalan pemerintah dan lembaga keuangan dalam mengatasi krisis tahun 2008, film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan tindakan yang lebih ketat dalam pengaturan keuangan global.

"The Big Short" juga dapat dianggap sebagai pemicu bagi tindakan aktivisme sosial dalam memperjuangkan reformasi keuangan. Dengan mengilhami penonton untuk bertindak berdasarkan keyakinan moral mereka sendiri, film ini memiliki potensi untuk mendorong gerakan yang lebih luas untuk perubahan positif dalam dunia keuangan.

Film ini juga menyampaikan pesan kritis tentang pentingnya tanggung jawab dalam melakukan investasi dan mengelola keuangan. Para tokoh utamanya menunjukkan bahwa keputusan keuangan tidak hanya memengaruhi diri sendiri tetapi juga bisa memiliki dampak yang luas pada masyarakat secara keseluruhan. Ini mengingatkan penonton akan pentingnya berpikir jangka panjang dan mempertimbangkan dampak sosial dari tindakan keuangan mereka.

"The Big Short" juga mencerminkan bagaimana media massa dan informasi keuangan dapat mempengaruhi persepsi dan keputusan pasar. Melalui karakter Jared Vennett (diperankan oleh Ryan Gosling), yang merupakan narator informal dalam film, penonton diingatkan bahwa tidak semua informasi yang diterima dari media harus dipercayai sepenuhnya, dan bahwa kehati-hatian dalam mengonsumsi informasi keuangan sangatlah penting.

Film ini juga berhasil menciptakan empati terhadap korban-korban krisis keuangan, seperti orang-orang yang kehilangan rumah mereka karena kesulitan membayar hipotek atau pekerja kecil yang kehilangan pekerjaan akibat resesi. Dengan menunjukkan sisi manusiawi dari krisis tersebut, film ini mengajak penonton untuk mempertimbangkan dampak sosial dan emosional dari keputusan keuangan yang dibuat oleh para pelaku pasar.

"The Big Short" juga merangsang diskusi tentang kapitalisme dan perlunya regulasi yang lebih ketat dalam dunia keuangan. Dengan menggambarkan bagaimana keserakahan dan ketidaktahuan dapat mengarah pada kerugian besar bagi banyak orang, film ini membuka ruang untuk berpikir tentang bagaimana sistem keuangan dapat diperbaiki untuk menghindari krisis serupa di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun