“Ketika kami akan mengadakan peringatan Isra’ Mi'raj, Maulid Nabi, bakti sosial, Latihan kepemimpinan mahasiswa muslim atau biasanya kami menyebut LPKK, dan perayaan milad kami yang ke 21 tahun kemarin misalnya. Kantor kemahasiswaan alumni dan Campus Ministry selalu memberikan subsidi untuk kegiatan kami. Jujur itu sangat membantu kami dalam mengumpulkan dana saat danusan.”
“Tidak hanya itu, setiap habis perayaan hari raya Idul Fitri biasanya diadakan acara syawalan yang biaya nya ditanggung penuh oleh kampus. Kami pengurus Fokomi hanya tinggal bergerak memikirkan konsep acara dan menjalankan kegiatan sebagai panitia. Peserta yang hadir dalam acara syawalan ini adalah pimpinan perguruan tinggi, mahasiswa muslim UAJY, dan warga sekitar kledokan, Tambakbayan, serta Mrican” Lanjutnya.
Apakah kalian merasa di katolikkan kuliah di Atma Jaya?
Pertanyaan itu mungkin menjadi pertanyaan besar bagi sebagian masyarakat awam, dan mereka pun menganggap wajar pertanyaan tersebut.
Mereka semua sepakat, bahwa jawabannya adalah TIDAK ADA.
“Atma Jaya memiliki motto unggul, inklusif, humanis, dan berintegritas, dan moto inklusif sangat saya rasakan. Ketika hari jumat, kalau kebetulan ada sesi siang saat waktunya ibadah sholat jumat, dosen selalu mengizinkan untuk pergi ke masjid. Ada dua pilihan masjid besar yang dapat dipilih yang dekat kampus. Mau depan kampus Fakultas Bisnis dan Ekonomika atau masjid Belakang kampus FISIP di Tambak Bayan. Seneng banget sih karena kampus juga dekat dengan masjid jadi tinggal jalan beberapa langkah aja sudah sampai.” Kata Lintang.
“Oiya bahkan teman-teman katolik atau kristen, justru tidak jarang malah mengingatkan untuk ibadah” Pungkas Lintang sambil sambil masih tersenyum karena mengingat pertanyaan serupa yang kadang ditanyakan oleh tetangga atau saudara muslimnya.
Marsha pun sependapat. “ Justru mungkin karena saya berhijab, jadi kalau pas japok kebetulan di waktu sholat dan ada Adzan malah diingetin sama teman. Marsha nggak sholat dulu?”
“Jangan tinggalkan kewajiban agama. Gali sebanyak-banyaknya kemampuan dan selalu memegang Prinsip untuk mencari ilmu dijadikan tujuan utama” tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H