“Teman-teman saya juga banyak, yang tidak daftar PTN langsung ke Atma Jaya dengan alasan akreditasi dan kredibilitas.” lanjutnya.
Setelah saya puas bertanya alasan kuliah di Atma Jaya, Lalu saya bergegas tanya. Bagaimana sih rasanya mahasiswa muslim kuliah di Atma Jaya?
Sepertinya jawaban-jawaban inilah yang akan mewakili bagi pembaca mojok yang masih agak gimana kalau ada orang di sekitarnya yang kuliah di kampus katolik.
Menurut Marsha, yang sebelumnya juga sudah pernah sekolah di SMA Katolik tidak ada sesuatu yang membuatnya culture shock. Misalkan saja, ia sudah terbiasa melihat teman-temannya apabila berdoa menggunakan tanda salib sejak SMA, sehingga tidak membuatnya asing lagi.
“Mungkin aku justru malah kagum ya kak, karena pas SMA kan hanya aku sendiri yang pakai hijab. Di sini aku bisa ketemu sama temen-temen juga yang sama-sama pake hijab di kelas walaupun nggak begitu banyak.” Katanya sambil tertawa.
Mariza juga berpendapat yang sama. Walaupun sebelumnya tinggal di daerah yang kebanyakan adalah orang melayu yang beragama islam taat, tetapi hal itu tidak membuatnya sock dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh teman-temannya yang beragama katolik atau kristen.
“Soalnya SMA saya dulu juga swasta, tapi swasta umum yang perbandingan siswa muslim dan nasrani lebih banyak muslim, namun sedikit banyak nya saya jadi udah tahu karena beberapa teman kelasku beragama katolik China”
Sama halnya dengan Lintang. Walaupun sejak SD hingga SMA belajar di sekolah negeri yang hampir semua siswanya beragama islam. Dia Tidak merasa kaget dengan kegiatan atau praktik keagamaan yang sehari-hari dilakukan oleh teman-temanya yang beragama katolik.
“Justru aku malah dapat ilmu baru. Biasanya aku tinggal di circle lingkungan muslim dan sekarang kuliah di Atma Jaya. Aku jadi tahu, kalau ibadah dan kegiatan keagamaan dalam agama katolik tuh kayak gini. Jujur aja, sejak kuliah di Atma Jaya, jadi semakin toleransi akan adanya perbedaan agama. Kampus juga memfasilitasi tempat ibadah semacam mushola untuk mahasiswa dan pegawai muslim di setiap gedung walaupun tidak besar, tapi kami udah bersyukur banget akan hal itu”
Mendengar jawaban lintang saya langsung tertarik. Apakah ada kegiatan keagamaan islam di UAJY?
Pertanyaan itu langsung ditanggapi oleh Mariza yang ternyata merupakan ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Islam atau biasa disingkat FORKOMI. Menurutnya, kampus sangat mendukung kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh Pengurus FORKOMI, bahkan komunitas ini menjadi organisasi keagamaan resmi bersama komunitas keagamaan lain di bawah Kantor Kemahasiswaan UAJY.