Awal bulan Juli, hujan mengguyur kota Balikpapan sejak pagi buta. Berbagai rencana terpaksa ditunda karena kurang bersahabatnya cuaca. Termasuk mengajak keponakan ke Penangkaran Buaya di Teritip Balikpapan Timur. Beruntung tepat pukul 15.00 Wita hujanpun reda. Dan kamipun segera meluncur ke obyek wisata yang memacu adrenalin Penangkaran Buaya. Tak butuh waktu lama bagi kami untuk mencapai lokasi wisata ini, karena tempat ini hanya berjarak lebih kurang 28 Km dari pusat kota.
[caption id="attachment_186825" align="aligncenter" width="448" caption="Patung buaya lucu menyambut para tamu (dok. pribadi)"][/caption]
Memasuki areal wisata, kami disambut oleh sepasang patung buaya yang lucu. Mungkin dimaksudkan agar anak-anak (khususnya) tidak takut untuk melihat buaya yang notabene merupakan binatang buas. Di belakang patung buaya lucu ini terdapat sebuah kandang luas yang ditempati oleh sepasang gajah Lampung. Biasanya pengunjung bisa berkeliling areal wisata ini sembari naik gajah-gajah tersebut. Namun hari itu (mungkin karena sudah sore) gajah-gajah tersebut hanya berdiam di dalam kandangnya sembari merumput.
[caption id="attachment_186826" align="aligncenter" width="448" caption="Gajah Lampung di Penangkaran Buaya (dok. pribadi)"]
Hanya dengan merogoh kocek Rp. 15.000,- per orang (dewasa), sampailah kami di tempat Penangkaran Buaya. Menempati areal lebih kurang 5 Hektar, penangkaran buaya yang sudah beroperasi sejak tahun 1990 ini sudah dipadati pengunjung. Meskipun terkesan biasa dan sederhana, konon tempat ini memiliki koleksi jenis buaya terbanyak di Kalimantan Timur.
[caption id="attachment_186847" align="aligncenter" width="448" caption="Pintu gerbang sederhana (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_186848" align="aligncenter" width="448" caption="Koleksi buaya yang ada (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_186849" align="aligncenter" width="448" caption="Koleksi yang lain (dok. pribadi)"]
Lokasi wisata yang dibuka setiap hari dari jam 08.00 s/d 17.00 Wita ini terdiri dari kandang-kandang buaya yang berupa tembok setinggi lebih kurang 140 Cm dengan atap terbuat dari seng. Di kandang-kandang sinilah kawanan buaya dipisahkan dengan kategori anakan buaya, penggemukan, remaja, dan induk. Untuk kandang buaya induk, tembok dibuat lebih tinggi dan pengunjung bisa melihat buaya-buaya induk di kolam yang besar dari celah-celah yang sudah disediakan.
[caption id="attachment_186850" align="aligncenter" width="448" caption="Kandang Induk-an (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_186853" align="aligncenter" width="448" caption="Berfoto dengan anakan buaya (dok. pribadi)"]
Puas berkeliling diantara kandang-kandang buaya, anda juga bisa mengajak keluarga dan buah hati anda untuk berfoto dengan anakan buaya. Dengan hanya merogoh kocek Rp. 5.000,- anda bisa berfoto dengan anakan buaya (yang diikat mulutnya).
[caption id="attachment_186854" align="aligncenter" width="448" caption="Kios penjual kuliner buaya (dok. pribadi)"]
Masih kurang memacu adrenalin? Coba deh cicipin kuliner berbahan daging buaya yang ada di sana. Kios ini menawarkan kuliner berupa sate buaya yang dibandrol seharga Rp. 3.000,- per tusuknya. Selain sate buaya, di sini juga terdapat minyak buaya, dan tangkur buaya yang konon bisa untuk stamina pria dewasa. Di depannya terdapat kios lain yang menjual souvenir dan pernak-pernik tak jauh dari hewan buaya. Misalnya dompet dan tas dari kulit buaya, kalung dengan liontin gigi buaya dsb.
[caption id="attachment_186857" align="aligncenter" width="448" caption="Patung buaya di depan balai pertemuan (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_186860" align="aligncenter" width="448" caption="Santai di balai pertemuan (dok. pribadi)"]
Selain buaya-buaya dan gajah, kawasan ini juga dilengkapi dengan taman-taman yang indah. Salah satunya yang berada tepat di depan balai pertemuan. Berupa taman kecil lengkap dengan kolam dan patung buaya di bagian tengahnya.
[caption id="attachment_186862" align="aligncenter" width="448" caption="Bunga cantik di sana (dok. pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H