Akhirnya kami pun tiba di tempat yang kami cari. Ternyata di situ terdapat banyak kedai minum yang letaknya persis di tepi jalan kereta api. Di situ mereka menjajakan kopi, jus dan banyak lagi. Teman saya memesan egg coffee dan saya memesan juice. Sementara menunggu kereta lewat kami pun foto-foto di rel kereta dan juga di kedai tempat kami minum. Rupanya setiap 10 menit akan ada kereta yang lewat. Beberapa menit sebelum kereta lewat, petugas yang ada di sana memperingatkan para pengunjung untuk berdiri di dalam kafe dan berhati-hati agar tidak berdiri terlalu dekat dengan jalan kereta karena sangat berbahaya. Benar saja, ketika kereta tiba dan melewati kami, jarak antara kereta dengan tempat kami berdiri sangat dekat. Jika tangan kita dijulurkan, pastilah akan tersambar kereta ... walaupun jalannya lumayan pelan. Jumlah gerbong kereta pun lumayan banyak. Setelah kereta lewat, kami segera menghabiskan minuman kami dan melanjutkan perjalanan. Kami ingin mengunjungi Katedral.
Dalam perjalanan kami menemukan sebuah restoran Michelin yang menjual Bun Cha, dan kebetulan saat itu sedang jam makan siang jadi kami putuskan untuk masuk dan makan siang di situ. Tempatnya tidak begitu bagus tetapi pengunjungnya lumayan banyak baik orang lokal maupun turis asing. Makanannya pun enak. Pantas selalu banyak pengunjung.
Setelah makan kami pun berjalan menuju Kathedral. Sama seperti saat akan ke Train Street google menunjukkan arah yang memutar. Setelah bertanya pada  orang lokal yang fasih berbahasa Inggris, akhirnya kami menemukan gereja tersebut. Kami sempatkan untuk masuk dan menikmati arsitektur gereja. Setelah puas berkeliling gereja kami putuskan untuk sekedar nongkrong di sebuah cafe. Kali ini pilihannya adalah Note Cafe.
Ketika kami tiba di cafe tersebut sudah banyak orang yang mengantri. Tempatnya kecil tetapi pengunjungnya banyak. Kami memesan minuman yang kami inginkan lalu memilih tempat duduk di lantai atas. Tangga menuju lantai atas sangat sempit dan ruangan yang ada di lantai atas juga lumayan kecil. Akhirnya kami mendapatkan tempat yang pemandangannya cukup bagus, yaitu menghadap danau. Di cafe tersebut kita bisa menuliskan 'note' dan menempelkannya di tembok, meja, kursi, dll. Jadi tempat itu penuh dengan 'note' yang isinya macam-macam.Â
Ada yang menulis tentang percintaan, perjalanan, persahabatan dan banyak lagi. Sayangnya hot chocolate yang mereka suguhkan rasanya kurang OK tapi menurut teman saya, kopinya lumayan enak. Saat berada di Note Cafe saya mendapat WA dari 'airline' yang mengatakan koper saya sudah ditemukan di Jakarta dan akan dikirim ke Hanoi hari itu dan malam itu akan dikirim ke hotel. Mengingat malam itu kami akan ke Sapa maka saya minta izin pada pihak hotel untuk menerima dan menyimpan kopor saya di hotel tersebut hingga saya tiba; dan untungnya mereka mengizinkan.