Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan ke Sumba (part 4): Menjelajah Bukit Hiliwuku, Aair Terjun Waimarang dan Menanti Matahari Tenggelam di Pantai Walakiri

23 Juli 2022   15:45 Diperbarui: 23 Juli 2022   15:53 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebing di kiri kanan air terjun Waimarang

Setelah puas berbincang dengan 'mama' pemilik warung kami melanjutkan perjalanan. Tapi sebelumnya kami mencari kamar kecil dulu dan kami mampir di sebuah sekolah. Ketika kami tiba di sana, sekolah yang hanya memiliki 36 murid itu kosong. Hanya ada satu guru dan satu tenaga TU di sana. Kemana murid-muridnya? Rupanya mereka sedang mengambil air di sumur. Daerah ini memang susah air, jadi mereka harus mengambil air di tempat yang cukup jauh. 

Dari sekolah, kami melanjutkan perjalanan menuju air terjun Waimarang. Sama seperti sebelumnya, pemandangan yang dapat kita nikmati adalah bukit-bukit gersang namun menawan. Sesampai di parkiran air terjun, kami langsung berganti pakaian karena kami ingin bermain air di air terjun. Perjalanan dari parkiran menuju air terjun sekitar 30 menit (trekking), medannya mudah karena jalannya menurun dan ada bonus di sana sini. Nah kalau sudah menurun begini maka perjalanan kembali ke parkiran yang harus dipikirkan karena akan menanjak tajam. 

Air terjun ini dikelilingi tebing. Kolamnya berwarna hijau tosca dan tidak dalam. Air terjunnya tidak tinggi tapi tetap bagus dan airnya dingin. Secara pribadi saya merasa air terjun ini biasa saja apalagi jika dibandingkan dengan air terjun Tanggedu yang kami kunjungi hari sebelumnya. Tapi tetap saja indah. Di sini kita bisa mencebur dan berenang di kolam. Saat berenang di kolam, kami merasa bahwa curahan air terjun semakin kecil, tidak sederas saat kami pertama kali nyemplung. Heran juga, entah apa penyebabnya. Setelah puas berenang dan berfoto-foto, kami pun akhirnya naik. Lumayan juga naiknya karena hampir sebagian trek menanjak terus.

Air terjun Waimarang
Air terjun Waimarang

Tebing di kiri kanan air terjun Waimarang
Tebing di kiri kanan air terjun Waimarang

Menikmati berenang di air terjun Waimarang
Menikmati berenang di air terjun Waimarang

Air berwarna hijau tosca yang segar dan dingin
Air berwarna hijau tosca yang segar dan dingin

Tiba di parkiran kami langsung mandi dan kemudian makan siang. Di sana kita juga bisa membeli kelapa muda. Setelah makan perjalanan kami lanjutkan menuju pantai Walakiri. Di tempat ini ada pohon mangrove yang sering dijadikan spot foto saat matahari terbenam. 

Saat turun dari mobil, kami mendengar musik di kejauhan. Badan ini langsung bergoyang.Tidak jauh dari tempat kami memarkir mobil, kami melihat ada sekelompok orang sedang menari dalam lingkaran. Tanpa sungkan kami pun menuju ke sana dan bergabung dengan mereka. What a trip. Menari bersama dengan penduduk lokal dan pengunjung lain, istimewa sekali rasanya.

Salah seorang teman segera mengajak kami pergi ke pantai sebelum pantai menjadi ramai saat matahari terbenam. Kami pun segera menuju pantai dan sesi foto pun dimulai. Kami beruntung karena belum banyak orang yang berkumpul di sana sehingga pantai seolah milik kami karena kami bebas mengambil gambar tanpa ada 'kebocoran'. Suasana sunset di sana indah sekali. Namun, menurut teman yang pernah ke sana tahun 2016, jumlah pohon mangrove yang biasa digunakan untuk berfoto semakin berkurang. Sekarang tinggal tersisa dua atau tiga saja. Kalau memang benar, sayang sekali. Seharusnya pohon-pohon tersebut dirawat dengan baik.

Pohon mangrove di pantai Walakiri
Pohon mangrove di pantai Walakiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun