Mohon tunggu...
Genoveva Tersiandini
Genoveva Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - penggemar wisata dan kuliner

Pensiunan pengajar di sebuah sekolah internasional.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gunung Andong: Pemandangan yang Menyegarkan

31 Maret 2021   08:15 Diperbarui: 22 Juni 2021   16:25 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
melihat di kejauhan-koleksi pribadi

Jam empat pagi, kami (teman saya dan saya) sudah bangun dan bersiap-siap untuk mendaki gunung Andong. Pemandu yang sehari sebelumnya mengantarkan kami ke beberapa tempat di Magelang sudah tiba di penginapan. Setelah minum minuman hangat kami segera berangkat menuju Andong. Jam sudah menunjukkan pukul 4:45 ketika kami tiba di base camp. Setelah perlengkapan kami bawa, pendakian pun kami mulai. Kami ditemani seorang teman dari pemandu kami karena dia sebetulnya belum pernah mendaki Andong.

Saat mendaki, pemandangan yang tersaji di depan kami sangat indah. Kerlip-kerlip lampu di kejauhan menemani perlajanan kami. Di perjalanan kami sempat ragu-ragu untuk memilih jalur. Akhirnya kami memutuskan untuk memilih jalur yang tidak biasa. Ternyata perjalanan tersebut hanya sedikit menyediakan 'bonus' (jalan datar). Keringat sudah mengucur deras walaupun hari masih pagi dan udaranya masih terasa sejuk. Langit gelap perlahan menjadi sedikit terang, semburat jingga mulai mewarnai langit dan gunung yang sedari tadi berada di dekat kami perlahan-lahan mulai nampak jelas. Dia berdiri kokoh diselimuti awan putih dan semburat jingga. Indah sekali. Tentu saja hal ini tidak saya lewatkan untuk mengabadikannya di kamera saya. Cukup lama saya berdiri di situ menikmati keindahan alam ini. Bersyukur dapat menimati keindahannya.

koleksi pribadi-dokpri
koleksi pribadi-dokpri
koleksi pribadi-dokpri
koleksi pribadi-dokpri
koleksi pribadi
koleksi pribadi
Sepertinya kami tidak dapat melihat matahari terbit dari puncak, karena selain kami agak kesiangan saat mulai mendaki, kami juga banyak berhenti untuk mengabadikan momen-momen indah yang kami temui. Akhirnya, setelah berjalan hampir selama dua jam, sampailah kami di puncak. Angin bertiup cukup kencang dan udaranya ... brrrrrr ... lumayan dingin.

Di puncak berjejer tenda-tenda. Rupa-rupanya banyak anak muda yang berkemah di sana untuk menyaksikan matahari terbit. Tapi sayang, mereka yang menyebut diri sebagai pencinta alam ternyata tidak menunjukkan kecintaan terhadap alam. Mereka merokok seenaknya, bahkan di dalam warung yang penuh manusia dan cukup tertutup. 

Tenda-tenda berjejeran di puncak Andong - Koleksi Pribadi
Tenda-tenda berjejeran di puncak Andong - Koleksi Pribadi
Pemandangan di puncak sangat indah, kita bisa melihat beberapa gunung (360 derajat), ada yang dekat tapi ada juga yang di kejauhan. Apalagi saat itu ternyata saya masih bisa melihat matahari terbit, walaupun tidak dari awal. Namun warna jingga di langit saat matahari yang menampakkan diri di samping sebuah gunung serta awan putih yang masih menyelimuti bagian leher gunung nampak begitu indah. Hampir semua orang yang ada di sana tidak lupa berfoto ria. Ada yang selfie dengan berbagai gaya, ada yang foto bersama-sama dengan minta bantuan orang lain, dan banyak lagi.

melihat di kejauhan-koleksi pribadi
melihat di kejauhan-koleksi pribadi
matahari terbit nampak dari puncak Andong - koleksi pribadi
matahari terbit nampak dari puncak Andong - koleksi pribadi
Cukup lama kami di puncak dan saat matahari sudah mulai agak tinggi dan panasnya sudah menyengat kulit, kami memutuskan untuk turun. Kali ini kami memilih jalur biasa. Kami sempat berbincang dengan beberapa pendaki yang kami temui dan berbagi pengalaman. Saat tiba di bawah, kami sempat beristirahat barang sejenak sambil berfoto-foto karena pemandangannya memang indah, lalu perjalanan kami teruskan menuju pegunugan menoreh lalu ke Yogyakarta. Keesokan harinya kami kembali ke Jakarta dan kembali lagi ke rutinitas pekerjaan kami. 

gmt 31/03/2021

foto-foto: koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun