"Petugas kebersihan juga. Mereka membuat lingkungan jadi bersih. Lalu petugas keamanan. Mereka menjaga lingkungan supaya aman dan bebas dari penjahat. Berikutnya adalah petani dan orang-orang yang menanam tanaman untuk bahan makanan. Berkat mereka kita bisa makan. Tukang bangunan berjasa dalam membuat bangunan. Oh ya, abang kurir, abang ojol, dan sopir taksi juga boleh dimasukkan dalam daftar. Mereka berjasa mengantarkan barang dan orang, kan. Mbak-mbak asisten rumah tangga juga. Tanpa mereka pekerjaan rumah tidak bisa selesai," jawab Lisa.
"Baiklah. Ada lagi?" tanyaku.
"Gantian kamu yang mikir, dong! Masa aku terus yang berpikir!" protes Lisa.
Aku terdiam cukup lama. Siapakah orang yang berjasa bagiku? Sepertinya semua sudah disebutkan. Memangnya masih ada lagi? Saat aku sedang berpikir, Lisa memain-mainkan pita rambut pemberian pacarnya. Tiba-tiba saja aku terpikir sesuatu.
"Pacar juga termasuk pahlawan!" seruku, mengejutkan Lisa.
"Duh, kamu ini! Yang benar saja! Masa pacar, sih?" protes Lisa.
"Ya, iya, dong! Pacar kan mengantar dan menjemput kita. Lalu mereka mentraktir dan membelikan hadiah buat kita. Bukankah mereka juga berjasa? Mereka bisa juga disebut pahlawan, kan?" jelasku.
"Ah, kamu ini! Capek, deh, ngomong sama kamu!" seru Lisa.
Salahku apa?
* * *