Mohon tunggu...
Gloria Abygael
Gloria Abygael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Sebelas Maret 2024

Seorang mahasiswa psikologi yang suka banget sama teka teki dan puzzle. Suka banget baca novel dan webtoon, hate love with coffee--

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Anxiety Yay or Nay? Belajar Memvalidasi Emosi Diri Lewat Film "Inside Out 2"

11 November 2024   19:41 Diperbarui: 11 November 2024   20:30 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inside Out 2 Trailer Debuts: Get Ready For New Emotions! /filmstarcinema.com

Jika pada film Inside Out 1 kita diperkenalkan dengan sosok anak Perempuan bernama Riley Andersen yang memiliki 5 emosi dasar sebagai pengendali dirinya, yakni Joy (Senang), Sadness (Sedih), Fear (Takut), Anger (Marah), dan Disgust (Jijik). Maka pada film Inside Out 2 kita diperkenalkan dengan sosok Riley remaja yang sedang mengalami masa pubertas (masa pendewasaan). Dimana Riley harus menghadapi perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri terutama pada segi emosional. 

Munculnya 4 emosi baru dalam diri Riley adalah bagian dari proses pendewasaan emosionalnya, emosi emosi ini merupakan turunan dari emosi dasar sebelumnya, dimulai dari Anxiety (Kecemasan) turunan dari emosi Fear (takut), Envy (Iri) turunan dari emosi Disgust (Jijik), Ennui (Bosan) turunan dari emosi Anger (Marah), dan Embarrassment (Malu) turunan dari emosi Sadness (Sedih).

Cerita bermula ketika Riley remaja pindah ke lingkungan baru dan merasa sedih karena Riley harus berpisah dari kedua sahabatnya, Riley mengalami konflik batin, Ia takut bahwa dirinya tidak bisa beradaptasi di lingkungan baru dan tidak bisa berteman dengan orang lain di sekolahnya. 

Rasa kekhawatiran ini menyebabkan bentrokan emosi antara Joy (senang) dan Anxiety (kecemasan). Joy (senang) menganggap bahwa Riley dapat menghadapi ini dengan menjadi dirinya sendiri sosok Riley yang periang dan optimis dalam segala hal sedangkan Anxiety (kecemasan) meyakini bahwa Riley harus merubah dirinya sesuai dengan keinginan lingkungan baru agar mendapat pengakuan di lingkungan tersebut.

Anxiety (Kecemasan) sebagai emosi baru menganggap diri nya adalah emosi yang paling tepat bagi Riley untuk mencari jati diri dan mendapat pengakuan. Anxiety (Kecemasan) dan ketiga emosi baru lainnya mencoba menghapus ke lima emosi dasar terutama Joy (Senang) yang merupakan pengendali emosi utama dalam diri Riley selama ini. Anxiety menganggap bahwa kelima dasar emosi tersebut tidak diperlukan lagi dan hanya menghambat Riley untuk berkembang dan mendapat teman di lingkungan baru.

Tidak adanya kelima sosok emosi dasar ternyata membuat Riley mengalami kekhawatiran dan kecemasan berlebihan. Ia semakin takut bahwa dirinya tidak dapat memuaskan ekspektasi di klub permain Hoki Val. Riley mulai melakukan kebohongan, melanggar norma, meninggalkan kedua sahabatnya hingga memaksakan dirinya setiap pagi untuk latihan agar dapat mendapatkan pengakuan dari klub pemain Hoki Val yang ia ingini dari dulu.

 Kehilangan sosok Joy (Senang), dkk membuat Riley merasa terisolasi dan selalu berpikir negatif, Riley mulai kehilangan kendali dirinya dan menyalahkan dirinya atas setiap kesalahan yang ada. Puncaknya adalah ketika dia didiskualifikasi dari permainan, Anxiety (kecemasan) tidak bisa mengontrol diri Riley, perasaan cemas Riley semakin memuncak bahkan sudah ditahap pannick attack. Joy yang telah kembali ke pusat kontrol pikiran memberi pengertian kepada Anxiety (kecemasan) bahwa dia harus melepaskan Riley.

Joy (senang) berusaha mengendalikan Riley dengan memutar memori kenangan bahagia yang mengingatkan sosok Riley sebagai seorang anak yang baik dan periang. Kenangan tersebut ternyata tidak cukup untuk meredakan kecemasan berlebihan pada diri Riley, Joy (senang) menyadari bahwa tidak selamanya kenangan bahagia dapat menjadi dasar pembentukan rasa percaya diri Riley, kenangan buruk dan sedih Riley yang Joy (senang) anggap tidak berguna juga ternyata juga merupakan bagian dari proses pembentukan kepercayaan diri Riley, secara sederhana Joy (senang) menyadari bahwa tidak seharusnya dia membuang bagian tersebut karena itu adalah bagian dari diri Riley.

Joy (senang) dan emosi lainnya berusaha mengembalikan emosi Riley dengan menerima setiap emosi yang ada, termasuk Anxiety (cemas). Joy (senang) menerima bahwa Ia tidak memaksakan sosok apa yang sebenarnya dia inginkan kepada Riley, Joy (senang) harus memberikan ruang kepada setiap emosi yang ada pada Riley, setiap emosi mempunyai peranan penting dalam menghadapi situasi. Ini juga meyakini bahwa setiap emosi adalah valid (cerminan dari rasa emosi seseorang yang memang mereka rasakan) dan tidak ada yang salah.

New 'Inside Out 2' teaser introduces new emotion 'Anxiety' -- Filipino News 
New 'Inside Out 2' teaser introduces new emotion 'Anxiety' -- Filipino News 

Lalu apakah sebenarnya emosi Anxiety (kecemasan) berdampak buruk pada diri manusia? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun