"Be less curious about people and more curious about ideas." Â Â Â Â
                                         - Marie Curie -
Hi Chemsters! Kalian pasti pernah ngalamin yang namanya 'praktikum asam basa' dong. Masih ingat apa aja dipakai untuk nentuin pH larutannya? Yup, jadi disini Minsters bakal ngajak kalian mengulas kembali materi kimia yang super seru ini, khususnya pada jenis indikator alami asam basa, mulai dari pengertiannya, cara menentukannya, hingga referensi praktikum yang bisa digunakan.
Apa Itu Indikator Asam Basa?
Jadi, indikator asam basa merupakan zat / alat yang reaktif terhadap pH larutan. Indikator asam basa ini dapat menunjukkan sifat asam, basa, dan netral larutan melalui perubahan warna pada larutan atau angka yang muncul pada alat pengukur pH. Nah, perbedaan warna dan nilai pada pH meter inilah yang akan menunjukkan sifat asam atau basa dari larutan tersebut.
Sifat asam, basa, dan netral larutan itu ditentukan oleh power of hydrogen (pH), yaitu standar nilai derajat keasaman yang dinyatakan dalam skala 0 sampai 14. Larutan yang bersifat asam akan memiliki pH kisaran 1-6. Kemudian, larutan yang bersifat basa memiliki pH kisaran 8-14. Jika pH nya berada di kisaran 7, larutan tersebut bersifat netral.
Indikator Alami Asam Basa
Indikator alami adalah indikator yang berupa ekstrak tumbuhan seperti bunga, umbi, buah, sayuran, dan daun berwarna.Â
Nah Chemsters, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya!Â
Hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa yang bisa dijadikan sebagai indikator. Ini disebabkan karena kandungan zat warna pada tanaman-tanaman tersebut sensitif terhadap senyawa asam/basa (bersifat amfoter) sehingga kestabilan zat warnanya dipengaruhi oleh pH larutan.
Contoh indikator alami yang bisa Chemsters gunakan antara lain kunyit, bawang merah, lengkuas, jahe, bunga telang, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium.
Selain itu, penggunaan indikator alami ini hanya digunakan untuk penelitian berbasis kualitatif saja ya, Chemsters! Soalnya indikator alami ini punya keterbatasan presisi dan akurasi, rentang pH yang terbatas, dan perubahan warnanya tidak setajam indikator buatan seperti fenolftalein, bromotimol biru, dan metil jingga sehingga kurang cocok untuk penelitian kuantitatif yang memerlukan hasil pengukuran yang tepat dan konsisten.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengekstrak bahan alam tadi, seperti merebus tanaman, merendam tanaman dengan alkohol, menumbuk dan menggerus tanaman/menggunakan blender, dan menggunakan alat Soxhlet.Â
Metode yang Minsters gunakan pada praktikum indikator asam basa ini berupa metode menggerus. Caranya adalah dengan menggerus tanaman tersebut hingga halus, kemudian tambahkan air untuk melarutkan tanaman dan selanjutnya disaring untuk memisahkan air dengan ampasnya. Ekstrak tanaman ini nantinya akan diteteskan larutan asam basa yang diuji.
Cara menentukan sifat asam dan basanya adalah dengan melihat perubahan warna pada ekstrak yang telah diteteskan larutan yang diuji.Â
Nah, berikut ini adalah contoh perubahan warna indikator alami saat diteteskan larutan asam dan basa yang bisa Chemsters jadikan referensi.
Referensi Praktikum
Praktikum yang Minsters lakukan bertujuan untuk menentukan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
Alat :
- Cutter
- Pipet
- Lumpang dan alu
- Gelas beaker
- Plat tetes
Bahan :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kunyit
- Lengkuas
- Jahe
- Kencur
- Larutan NaOH (Natrium Hidroksida)
- Larutan HCl (Asam Klorida)
Langkah Kerja :
1. Â Siapkan alat dan bahan.
2. Â Cuci bersih bahan yang akan digunakan.
3. Â Tumbuk bahan menggunakan lumpang dan alu.
4. Â Tambahkan air pada bahan yang telah ditumbuk di dalam lumpang dan alu.
5. Â Masukkan hasil tumbukan ke dalam plat tetes di 3 tempat/lubang yang berbeda (plat 1 : bahan alami, plat 2 : bahan yang telah diekstrak, plat 3 : bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan asam, plat 4 : bahan yang telah diekstrak untuk ditambahkan basa).
6. Â Beri label pada setiap percobaan.
7. Â Tambahkan 3 tetes HCl pada plat 3.
8. Â Tambahkan 3 tetes NaOH pada plat 4.
9. Â Amati perubahan warna yang terjadi.
10. Â Ulangi langkah yang sama untuk bahan yang lainnya.
Hasil Pengamatan :
PembahasanÂ
Berdasarkan hasil pengamatan, ada beberapa bahan alam yang mengalami perubahan warna setelah ekstraknya diteteskan larutan asam (HCl) dan larutan basa (NaOH) seperti bawang merah, kunyit, lengkuas, dan jahe. Hal ini disebabkan karena kandungan zat warna pada bahan-bahan tersebut sensitif/dapat bereaksi terhadap senyawa asam dan basa, seperti kandungan zat warna kurkumin pada kunyit yang dapat berubah warna dalam rentang pH tertentu, sehingga bahan-bahan alam ini tergolong sebagai indikator alami asam basa.
Sementara ekstrak bawang putih dan kencur tidak mengalami perubahan warna yang signifikan setelah diteteskan larutan asam (HCL) dan larutan basa (NaOH) karena kadungan zat warnanya tidak sensitif terhadap senyawa asam dan basa sehingga tidak tergolong sebagai indikator alami asam basa.
Kesimpulan
Indikator alami adalah indikator yang berupa ekstrak tumbuhan seperti bunga, umbi, buah, sayuran, dan daun berwarna. Namun, hanya bahan alam tertentu yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa, yakni bahan alam yang memiliki kandungan zat warna yang dapat bereaksi dengan senyawa asam dan basa hingga menghasilkan perubahan warna yang signifikan dan dapat diamati secara langsung.
Nah, itulah penjelasan mengenai indikator alami asam basa. Gimana nih, Chemsters? Sekarang, kalian sudah ingat kembali kan apa itu indikator alami asam basa dan cara menentukannya?Â
Kalau Chemsters penasaran dan ingin mencoba praktikum indikator alami asam basa, ga perlu menunggu praktikum diadakan di sekolah ya, kalian bisa mencobanya sendiri menggunakan jenis-jenis tanaman yang telah diuraikan di atas dengan mengikuti prosedur yang Minsters sudah jelaskan tadi.Â
Demikian ulasan singkat dari Minsters mengenai indikator alami asam basa dan referensi praktikum. Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia Minsters. Semoga setelah membaca artikel ini, Chemsters jadi semakin tertarik untuk memahami lebih dalam tentang materi kimia yang satu ini, ya. Salam Kimia!
"From Molecules to Miracles, Let's Discover the Magic of Chem!" Â Â Â Â
                                          - Naura Ayu RH -
Referensi :
Abdillah, Fahri. 2023. Macam-Macam Indikator Asam Basa & Cara Menggunakannya. https://www.ruangguru.com/blog/cara-menentukan-indikator-asam-basa.
Halim, Chandra. 2021. UJI KELAYAKAN KERTAS LAKMUS BERBAHAN DASAR KUNYIT SEBAGAI ALAT PERAGA PRAKTIK PEMBELAJARAN KIMIA.
Hasanah, Aliya Nur dkk. 2023. EDUKASI PENGGUNAAN PIGMEN TANAMAN SEBAGAI INDIKATOR UNTUK PENINGKATAN PEMAHAMAN PELAJAR SMA TERHADAP MATERI TITRASI ASAM BASA DI DESA BABAKAN KAB.CIREBON.
Oktriwina, Alifia S. 2022. Macam-Macam Indikator Asam Basa. https://www.zenius.net/blog/indikator-asam-basa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H