11. Wawancara yang Tidak Profesional
- Wawancara dilakukan secara terburu-buru, tidak terstruktur, atau dilakukan melalui platform komunikasi yang tidak biasa (misalnya, WhatsApp tanpa video atau teks).
- Perekrut tidak bisa memberikan jawaban yang jelas ketika ditanya tentang rincian perusahaan atau pekerjaan.
12. Iklan Terlihat Terlalu Menjanjikan
- Iklan lowongan kerja penuh dengan janji manis seperti "kaya cepat," "tidak perlu pengalaman," "pekerjaan mudah dengan penghasilan tinggi," atau "bekerja dari rumah dengan gaji besar."
Cara Melindungi Diri:
- Selalu lakukan riset tentang perusahaan sebelum melamar.
- Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau finansial sebelum kamu benar-benar yakin akan keaslian tawaran pekerjaan.
- Jika merasa ragu, cobalah untuk mencari ulasan atau informasi dari mantan karyawan atau orang-orang yang pernah berinteraksi dengan perusahaan tersebut.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu bisa lebih waspada dan menghindari jebakan lowongan pekerjaan palsu.
Jangan biarkan impianmu bekerja justru berubah menjadi mimpi buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!