"Bisa kan ya di dalam sendiri? Bapak gak perlu bantu?" tanya beliau, sopan. Yang kubalas dengan mengangguk.
Setelah selesai, beliau kembali mengantarku ke tenda.
"Kalau kamu butuh apa, jangan sungkan minta tolong teman-teman bangunin bapak, ya. Bapak akan tidur di depan. Besok pagi kita ke tukang pijat syaraf langganan bapak, sebelum bapak nganterin kamu pulang, ya" kata beliau. Lagi-lagi hanya kubalas dengan mengangguk. Kalo kata anak-anak jaman sekarang, speechless....
***
Sejak saat itu, banyak sekali bantuan dari Pak Sumanto untukku, termasuk mengikutsertakan di lomba dan olimpiade, padahal aku bolos sekolah sebulan lebih untuk penyembuhan kakiku.
Ingin sekali membalas jasanya, namun aku tak berhasil membawa pulang gelar apa pun selama mengikuti lomba dan olimpiade. Saat ini pun, aku belum berhasil jadi "orang", sehingga belum bisa membalasnya.
Hanya satu yang bisa kulakukan, selalu mendoakan kebaikan Pak Sumanto, untuk selalu diberikan kesehatan dan mendapatkan kebaikan yang setimpal. Terima kasih banyak, pahlawanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H