+++++++++++end++++++++++++
pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit sharing informasi mengenai kilang offshore yang selanjutnya saya sebut FLNG karena memang background akademi saya Offshore Engineering dan saya berkewajiban menyampaikan hal ini kepada khalayak yang sudah terlalu lama memunggungi lautan samudra seperti kata pidato pelantikan Presiden Jokowi. tapi jangan salah pipa itu juga termasuk kategori Offshore di kampus saya maka ada istilah Offshore Pipe. banyak teman juga sedang mengambil tugas akhir bertemakan offshore pipe dan yang lainya mengambil tugas akhir internal dan external mooring.
dari berbagai artikel yang saya baca banyak yang bertanya dan berargumen
"Indonesia sudah sering bikin kilang darat dan teruji ngapain coba-coba kilang dilaut? emang kita punya teknologinya? Emang aman kalo kita yang buat? kan kita negara terbelakang"Â
hati-hati kalo ngomong kalo kedengeran Bu Rieke bisa di Pansus hahaha. Setipe dengan saudara tuanya FLNG mirip dengan FP(S)O untuk minyak. Indoensia memliki beberapa FP(S)O yang beroperasi seperti FSO arco arjuna dengan single buoy mooring di utara jakarta. FPSO Belanak di Blok Natuna. FPSO Jangkirik (lupa saya dimana).Â
Yang memberdakan antara FPSO dan FLNG adalah cara pengolahan bahan kimianya (teman-teman teknik kimia bisanya yang merancang) dan juga toleransi gerakan, karena saya bernah berdiskusi dengan teman di tekim kalo fasilitas produksinya miring berapa derajat bisa berhenti. lalu apa dengan serta merta kita meragukan FLNG? tenang saudara-saudara ada yang namanya kuliah teknik di Indoensia ini yang tidak mungkin dibuat mungkin.
 Gerakan FLNG akan dibatasi dan diredam oleh sistem tambat (Internal turret mooring) sehingga toleransi gerakan masuk kategori aman. Bagaimana nanti kalo terkena badai dan tsunami tenang anak-anak teknik sudah memperkirakan karenanya pada tahap desain itu didesai survive dalam kondisi badai degnan kerusakan 1 tali tambat. semua sudah dipikirkan oleh anak-anak teknik (orang luar negri sih yang bikin, kita cuma mempelajari aja di kampus gak ikut,  tapi bisa kalo disuruh bikin hehehe ). Semuanya ada aturan dan rules untuk memenuhi kriteria aman dari FPSO ataupun FLNG gak ngawur bikin kilang di laut itu. jadi saya katakan aman dan kita mampu membuat itu di ITS ada Jurusan perkapalan, Teknik sistem perkapalan, dan Teknik Kelautan makanan sehari-hari itu suwer di ITB juga ada Teknik Kelautan, Unhas juga punya. Bisa kok kita Aman-aman. kalo seperti FPSO belanak itu Kapalnya dibuat di Batam dan bagian fasilitas produksinya (kilangnya) bagian atas kapalnya itu di Daewo Korea.
Â
"Kilang dilaut high tech, mahal ribet mending pake pipa dan kilang darat"
Apa anda tau proses pembuatan FLNG dan atau pemasangan pipa bawah laut? mohon maaf pipa bawah laut itu juga high tech dikira bisa secara konvensional? yang masang juga gak bisa tukang gali pipa dipinggir jalan terus dipekerjakan, gila, Ngawuuuuur. Anda coba lihat youtube search aja S-lay pipe atau J-lay pipe atau offshore pipeline installation. Kalo boleh saya bandingkan bikin kilang didarat lebih ruwet, gak jauh-jauh pembebasan lahan ajalho ruwet yakan?Â
Bawa alat berat ke TKP terus gaili-gali dulu, perataan tanah bikin pondasi bikin bangunan atas kadang perlevel harus nunggu semen kering. bawa semen berjuta-juta ton disebelah harus ada pembangkit listrik waduh waduh waduh ribet kan?. Kalo FLNG ya sama kaya bikin kapal digalangan di batam cuman pake besi udah gak lama kalo uangnya lancar mah gak lama. terus ditarik pake tug boat ke masela dari batam paling lama 3 mingguan, gak ribet kan? emang. listrik juga uda tersedia dari mesin yang dipasang dikapal, paket komplit.