Mohon tunggu...
Gizela Julyana Zahra
Gizela Julyana Zahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo. Saya Gizela Julyana Zahra. Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya yang Redup

22 November 2024   05:29 Diperbarui: 22 November 2024   20:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

             Arka terdiam lagi, kali ini lebih lama.  

***  

             Langit sore berwarna kemerahan saat Kenzie Vikrama berjalan menuju rumah. Kemejanya basah oleh keringat, sepatu kerjanya penuh debu. Ia baru saja selesai memberikan pelatihan kepada para petani muda, ia melakukannya hampir setiap minggu.

             Sesampainya di rumah, Kenzie mendapati Arka sedang bermain bola plastik di halaman. Bola itu memantul ke dinding, meninggalkan noda bekas lumpur.

             “Arka, masuk ke dalam sekarang. Kita perlu bicara.”  

             Arka pun berhenti, ia mengangguk tanpa menatap ayahnya dan masuk ke rumah dengan langkah kecil.  

             Di ruang tamu, Kenzie duduk di kursi kayu dengan kerutan yang lebih dalam di dahinya. Arka duduk di depannya, diam seperti batu.  

             “Ayah dengar dari Pak Johan, kamu tidak ikut latihan bola minggu lalu?”  

             “Arka tidak suka latihannya, yah. Pelatihnya sering marah-marah.”  

             “Bukan soal suka atau tidak suka, Arka. Kamu tahu, Ayah bekerja keras supaya kamu bisa ikut latihan.”  

             Arka menggigit bibir. Di kepalanya, terdapat perdebatan antara keinginan untuk membela diri atau menahannya karena takut membuat ayahnya kecewa. Hingga akhirnya, ia memilih untuk diam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun