Angin topan terjadi setiap tahun di negara Hong Kong. Biasanya setiap tahun terjadi 5-9 kali angin topan dengan kekuatan berbeda-beda. Angin topan biasanya terjadi pada musim panas, sekitar bulan Mei hingga bulan Oktober.
Pada minggu lalu tepatnya tanggal 16 September 2018 kembali terjadi di Hong Kong. Kali ini angin topan ini berbeda dengan angin topan-angin topan yang terjadi sebelumnya.Â
Mangkhut adalah nama angin topan yang menerjang kali ini. Kekuatan angin ini benar-benar bergitu luar biasa. Dalam sejarah Hong Kong baru kali ini negara ini dihantam dengan angin dengan kekuatan sebesar ini.
Sebelum mampir di negara Hong Kong, angin ini sebelumnya telah singgah di negara Filipina yang menyebabkan kerusakan di berbagai tempat juga korban jiwa. Angin topan ini ternyata tetap bergerak dengan dahsyat, dan di perkirakan akan melewati Hong Kong selanjutnya bergerak ke daratan Cina.
Satu minggu sebelum topan ini tiba di Hong Kong, pemerintah sudah memberikan pemberitaan akan adanya topan dengan kekuatan super dasyat ini. Setiap saat media cetak dan elektronik terus memberitakan akan kekuatan angin kali ini. Dan meminta warga supaya tidak keluar rumah saat terjadi angin topan.
Tiga hari menjelang angin datang, suasana pasar dan pusat perbelanjaan sangat ramai. Karena semua orang membeli persedian bahan makanan saat topan melanda nanti. Biasanya pemerintah Hong Kong akan memberikan signal kekuatan angin sesuai dengan kecepatan angin.Â
Pada hari sabtu (15/9) malam signal 8 telah dikeluarkan dan diperkirakan signal ini akan terus bergerak naik. Dan benar adanya Minggu(16/9) pagi signal sudah naik ke angka 9. Semakin siang signal bukan turun tetapi anak panah masih naik. Sekitar pukul 11 siang, signal sudah berada di angka 10 dan panah tetap menunjuk ke atas.
Jika ditanya bagaimana suasananya. Pasti ngeri sekali. Hong Kong terdiri dari ribuan bangunan tinggi yang menjulang di angkasa. Bisa dibayangkan bagaimana suasananya saat angin topan menerjang bangunan tersebut.Â
Menurut teman-teman yang  di tinggal di bangunan tersebut, mereka seperti naik pesawat terbang. Tidak sedikit yang muntah-muntah karena hal tersebut. Dan, memang benar adanya kalau bangunan yang menjulang itu memang bergoyang karena terjangan angin tersebut. Ini memang desain bangunan di Hong Kong. Semakin tinggi tempat tinggalnya maka semakin besar pula goyanganya. Mereka hanya bisa pasrah dan berdoa semoga angin cepat berlalu.
Sementara saya pribadi lebih memilih turun ke mal yang ada di bawah tempat tinggal untuk mengurangi ketakutan. Meskipun tidak ada toko buka, minimal bisa ngobrol dengan teman-teman sehingga rasa takut itu berkurang. Sehingga tidak merasakan gedung yang bergoyang. Hanya, melihat kekuatan topan dari balik kaca mal yang membuat mobil berjalan mundur dan banyak pohon yang tumbang.
Dan, memang benar kekuatan topan kali ini memang sangat super sekali Singnal 10 untuk kekuatan angin 160 km/jam. Sementara kekuatan angin kali ini di beberapa tempat mencapai 250 km/jam. Bisa dibayangkan bagaimana dasyatnya angin ini. Yang tinggal di pinggir pantai, ombaknya mencapai lantai sepuluh saat ombak menghembas beton pembatas pantai. Bangunan Hongkong banyak yang didirikan di atas pantai yang sudah di reklamasi.
Akibat topan ini banyak kaca bangunan yang pecah, pohon-pohon tumbang. Di beberapa tempat listik dan air mati. Bayangkan tinggal di tingkat 30 listik mati dan tidak ada air mengalir. Listik mati otomatis, tidak ada lift untuk naik turun mengunakan tangga.Â
Warga Hong Kong merupakan contoh warga negara yang patuh pada keputusan pemerintah. Saat pemerintah mengumumkan semua kantor buka (yang libur hanya sekolah saja), maka setiap warga yang bekerja mulai berangkat kerja. Padahal angkutan yang tersedia hanya kereta dan taksi saja. Karena banyak pohon yang masih melintang jalan sehingga bus dan kendaraan lain belum beroperasi.
Antrean di kereta pun tidak terelakkan. Hingga untuk sampai ke  kantor tempat mereka sampai pukul 15.00 padahal jam 17.00 sudah waktunya pulang. Mereka tetap berusaha sampai kantor meskipun sangat terlambat. Dan tidak sedikit dari mereka yang jatuh pingsan dalam antrean tersebut.
Sementara itu aktivitas di pasar sepi hingga beberapa hari banyak stok barang kosong. Karena jalur akomodasi yang belum lancar. Hal ini membuat harga-harga melonjak tajam.
Pemerintah Hong Kong segera bergerak cepat dalam penanganan bencana ini. Segera membenahi sarana dan prasarana yang rusak. Dalam waktu satu minggu harga-harga sudah stabil dan aktivitas berjalan normal kembali.Â
Semoga Topan sebesar ini tidak terjadi lagi di Hong kong. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H