Mohon tunggu...
Giovani Walewawan
Giovani Walewawan Mohon Tunggu... Seniman - Seorang penjelajah yang merasa tersesat di jalan yang benar

Ad Infinitum

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ribu Tanya

10 Agustus 2019   13:28 Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Subham Dash from Pexels

Sebelumnya kita merayap, merangkak, lalu bebas bergerak-gerak 

Ke mana saja kita ingini, mari pergi 

Setiap kita mempunyai kaki 

Setiap kita yang perempuan atau laki-laki 

Kita yang terlahir dari rahim-rahim senja hari ini 

Menjadi guna apa untuk ribu-juta butir pasir yang tak terhingga 

Hingga tiba saatnya: 

dimana rapuh dan tak lagi tersentuh 

dimana rupa tak lagi bertemu 

dimana tua kian melupa 

dimana apa tak lagi bermakna 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun