Mohon tunggu...
Given Nice
Given Nice Mohon Tunggu... Lainnya - 190906932

Hallo teman-teman, perkenalkan saya mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Perjuangan Film Kartini (2017) dalam Melawan Ketidakadilan Bagi Kaum Feminisme

6 November 2021   01:35 Diperbarui: 6 November 2021   01:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: blog.elevenia.co.id

Feminisme berkaitan dengan kaum wanita yang menerima perbuatan kurang menyenangkan dari hasil konstruksi sosial di masyarakat. Sampai saat ini di Indonesia masih banyak sekali ketidakadilan yang dirasakan oleh kaum wanita yang dianggap rendah derajatnya dengan pria.

Isu feminisme dalam film diartikan sebagai sikap kelompok-kelompok tertentu untuk memupuk kesadaran melalui rapat serta kampanye politik untuk menyuarkan masalah-masalah yang terjadi bagi kaum perempuan seperti, pemerkosaan, pelecehan kepada pasangan, hak untuk aborsi, pengasuhan anak dan sebagainya dalam keadaan dimana seseorang berjiwa politis (Stam, 2000 h. 170).

Tujuan dari feminisme untuk menyelidiki dan mengontrol sistim sosial yang ada pada masyarakat patriaki dengan maksud mengubah pemahaman dan teori tentang interaksi hierarkis maupun secara universal.

Menurut Stam (2000), menjelaskan bahwa kebanyakan feminis membangun pemikiran mereka seksisme, rasisme terhadap paternalisme tentang perbudakan. Feminisme membentuk ideologi untuk mengubah pemikiran tentang film.

Sebenarnya feminisme dalam konteks film memberikan pengertian akan citra media negatif pada perempuan. Feminisme dihasilkan dari beberapa pandangan yang berbeda dari dalam psikoanlisis. 

Psikoanalisis dan feminisme merepresentasikan tindakan patriaki (Mitchell, dalam Stam 2000, h. 173).

Sumber: Youtube/Legency Pictures
Sumber: Youtube/Legency Pictures

Pada film Kartini yang dirilis tahun 2017 memperlihatkan perjuangan seorang wanita di zaman itu yang menerima ketidakadilan dan hak-haknya sebagai seorang wanita dikekang karena aturan yang dibentuk oleh budaya masyarakat saat itu yang merendahkan martabat perempuan masih dianggap biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun