Pada abad ke-21 jurnalisme bertumbuh dengan pesat di tengah-tengah masyarakat,Â
didorong oleh perkembangan teknologi khususnya internet.Â
Saat ini jurnalisme membuka peluang sebesar-besarnya bagi siapa saja, dimana saja,Â
dan cara apa saja dapat mencari, menerima serta mengumpulkan informasi dengan bebasnya.
Tidak bisa dipungkiri faktor tersebut muncul dari perkembangan teknologi khususnya internetÂ
sebagai dobrakan bagi setiap orang untuk mengirim informasi ke publik.
Ketika kita melihat kembali kebelakang dominan pengirim informasi adalah seorang jurnalisÂ
yang bekerja dibidang jurnalisme untuk membuat liputan kejadian yang sedang terjadi,Â
mengedit tulisan, hingga mempublikasi tulisan tersebut di media tempat jurnalis itu bekerja.
Jurnalisme terus bergerak seiring perkembangan zaman.Â
Lalu bagaimana potret pertumbuhan jurnalisme masa kini dan apa saja tantangan yang munculÂ
dalam proses pergerakan jurnalisme masa kini?Â
Ayo, simak sampai selesai!
Jurnalisme Masa Kini
Saat ini audience tidak lagi menjadi pasif namun audience merupakan salahÂ
satu komponen utama yang aktif pada jurnalisme masa kini.Â
Bukan saja hanya sebagai konsumen media tetapi audience juga bisa menjadi produsen berita.
Melalui internet siapa saja berhak mencari berita dari media manapun dan di distribusikanÂ
ke kanal media lain seperti media sosial, blog yang mereka miliki.
Widodo (2020), Ada empat bentuk peliputan berita yakni:
- Â Jurnalisme opini: berita yang ditampilkan dari kacamata subjektif
- Jurnalisme kolaborasi: adanya kerjasama antar jurnalis profesional dengan jurnalis warga untuk mempublikasikan informasi tertentu.
- Jurnalisme sindikasi: berita yang dibuat oleh sebuah media setelah itu dijual di platform lainnya untuk di distribusikan.
- Jurnalisme Lapdog: jurnalisme ini mendukung pemerintah.
Jurnalisme masa kini merupakan sebuah inovasi baru yang fleksibel bagi audience untukÂ
menjadi konsumen sekaligus produsen berita melalui bantuan smartphone audience bisaÂ
membagikan gambar, mengunggah video dan podcast untuk mengirimkan informasi dengan cepat dan mudah.
Jadi, jurnalisme masa kini dimengerti sebagai analisis baru dan menjadi dayaÂ
tarik sendiri bagi masyarakat umum yang membacanya.
Tantangan Jurnalisme Masa Kini
Dalam proses pertumbuhan jurnalisme tidak selalu berjalan mulus.Â
Ada banyak tantangan ataupun hambatan untuk mempertahankan eksistensi jurnalisme di abad ke-21.Â
Tantangan bisa datang dari dalam maupun luar tergantung pada siapa mengontrolÂ
dirinya dalam penguasaan jurnalisme saat ini.Â
Berikut ada dua tantangan yang timbul pada jurnalisme masa kini, yakni:
a. Kurangnya pengetahuan jurnalisme.Â
Peluang yang besar bagi audience menjadi seorang jurnalis tanpa pengetahuanÂ
yang cukup akan dunia jurnalisme membuat jurnalisme masa kini tidak mengikuti aturan mendasar dalam jurnalisme.
b. Terjadinya penurunan mutu informasi yang disajikan pada media.Â
Seiring berjalannya waktu semua media berkompetisi untuk memberikan informasi terbaru, fakta,Â
serta cepat membuat prinsip validasi berita menjadi terlupakan.
Informasi yang melimpah berdampak pada timbulnya berita hoax di masyarakat.
Dengan begitu jurnalisme masa kini mempunyai pengaruh yang cukup besar padaÂ
seluruh aspek kehidupan untuk penerimaan informasi yang dapat dipercaya masyarakat umum.Â
Sebagai sebuah informasi yang kredibel, akurat serta dapat dipertanggungjawabkan ke publik sebagai penikmat informasi.
Maka penting sekali pengecekan kembali akan informasi yang dikirim ke publikÂ
sebagai upaya untuk menetralisasikan informasi yang bias di masyarakat,Â
karena pengaruh dari informasi yang diterima membuat masyarakat dapat mudah percayaÂ
tanpa mengkonfirmasi kembali informasi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H