Mohon tunggu...
Given Nice
Given Nice Mohon Tunggu... Lainnya - 190906932

Hallo teman-teman, perkenalkan saya mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Potret Jurnalisme Masa Kini dan Tantangannya

9 Oktober 2021   00:31 Diperbarui: 9 Oktober 2021   00:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalisme Masa Kini. Sumber: Blogspot.com

Pada abad ke-21 jurnalisme bertumbuh dengan pesat di tengah-tengah masyarakat, 

didorong oleh perkembangan teknologi khususnya internet. 

Saat ini jurnalisme membuka peluang sebesar-besarnya bagi siapa saja, dimana saja, 

dan cara apa saja dapat mencari, menerima serta mengumpulkan informasi dengan bebasnya.

Tidak bisa dipungkiri faktor tersebut muncul dari perkembangan teknologi khususnya internet 

sebagai dobrakan bagi setiap orang untuk mengirim informasi ke publik.

Ketika kita melihat kembali kebelakang dominan pengirim informasi adalah seorang jurnalis 

yang bekerja dibidang jurnalisme untuk membuat liputan kejadian yang sedang terjadi, 

mengedit tulisan, hingga mempublikasi tulisan tersebut di media tempat jurnalis itu bekerja.

Jurnalisme terus bergerak seiring perkembangan zaman. 

Lalu bagaimana potret pertumbuhan jurnalisme masa kini dan apa saja tantangan yang muncul 

dalam proses pergerakan jurnalisme masa kini? 

Ayo, simak sampai selesai!

Jurnalisme Masa Kini

Jurnalisme Masa Kini. Sumber: Kompasiana.com
Jurnalisme Masa Kini. Sumber: Kompasiana.com

Saat ini audience tidak lagi menjadi pasif namun audience merupakan salah 

satu komponen utama yang aktif pada jurnalisme masa kini. 

Bukan saja hanya sebagai konsumen media tetapi audience juga bisa menjadi produsen berita.

Melalui internet siapa saja berhak mencari berita dari media manapun dan di distribusikan 

ke kanal media lain seperti media sosial, blog yang mereka miliki.

Widodo (2020), Ada empat bentuk peliputan berita yakni:

  1.  Jurnalisme opini: berita yang ditampilkan dari kacamata subjektif
  2. Jurnalisme kolaborasi: adanya kerjasama antar jurnalis profesional dengan jurnalis warga untuk mempublikasikan informasi tertentu.
  3. Jurnalisme sindikasi: berita yang dibuat oleh sebuah media setelah itu dijual di platform lainnya untuk di distribusikan.
  4. Jurnalisme Lapdog: jurnalisme ini mendukung pemerintah.

Jurnalisme masa kini merupakan sebuah inovasi baru yang fleksibel bagi audience untuk 

menjadi konsumen sekaligus produsen berita melalui bantuan smartphone audience bisa 

membagikan gambar, mengunggah video dan podcast untuk mengirimkan informasi dengan cepat dan mudah.

Jadi, jurnalisme masa kini dimengerti sebagai analisis baru dan menjadi daya 

tarik sendiri bagi masyarakat umum yang membacanya.

Tantangan Jurnalisme Masa Kini

Hambatan Jurnalisme Masa Kini. Sumber: Mubadalah.id
Hambatan Jurnalisme Masa Kini. Sumber: Mubadalah.id
Dalam proses pertumbuhan jurnalisme tidak selalu berjalan mulus. 

Ada banyak tantangan ataupun hambatan untuk mempertahankan eksistensi jurnalisme di abad ke-21. 

Tantangan bisa datang dari dalam maupun luar tergantung pada siapa mengontrol 

dirinya dalam penguasaan jurnalisme saat ini. 

Berikut ada dua tantangan yang timbul pada jurnalisme masa kini, yakni:

a. Kurangnya pengetahuan jurnalisme. 

Peluang yang besar bagi audience menjadi seorang jurnalis tanpa pengetahuan 

yang cukup akan dunia jurnalisme membuat jurnalisme masa kini tidak mengikuti aturan mendasar dalam jurnalisme.

b. Terjadinya penurunan mutu informasi yang disajikan pada media. 

Seiring berjalannya waktu semua media berkompetisi untuk memberikan informasi terbaru, fakta, 

serta cepat membuat prinsip validasi berita menjadi terlupakan.

Informasi yang melimpah berdampak pada timbulnya berita hoax di masyarakat.

Dengan begitu jurnalisme masa kini mempunyai pengaruh yang cukup besar pada 

seluruh aspek kehidupan untuk penerimaan informasi yang dapat dipercaya masyarakat umum. 

Sebagai sebuah informasi yang kredibel, akurat serta dapat dipertanggungjawabkan ke publik sebagai penikmat informasi.

Maka penting sekali pengecekan kembali akan informasi yang dikirim ke publik 

sebagai upaya untuk menetralisasikan informasi yang bias di masyarakat, 

karena pengaruh dari informasi yang diterima membuat masyarakat dapat mudah percaya 

tanpa mengkonfirmasi kembali informasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun