Mohon tunggu...
Givana Messia
Givana Messia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupaan seorang Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka dengan program studi Pendidikan Geografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malaria: Ancaman Mematikan yang Masih Mengintai

22 Juli 2024   19:17 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:22 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis Nyamuk Plasmodium Falciparum

     Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan utama di banyak negara, terutama di daerah tropis dan subtropis. Artikel ini akan membahas tentang penyebab, gejala, contoh kasusnya, pengobatan, serta pencegahan malaria. 

     Malaria disebabkan oleh lima spesies Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium ovale, dan Plasmodium knowlesi. Dari kelima spesies tersebut, Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax adalah yang paling umum dan paling berbahaya. Parasit ini masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. 

     Malaria tidak langsung muncul setelah seseorang terkena gigitan nyamuk pembawa parasit. Gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala awalnya serupa dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, dan mual. Jika dibiarkan lama, malaria dapat menyebabkan anemia dan penyakit kuning akibat kekurangan darah merah. Jenis Plasmodium falciparum, jika tidak ditangani dengan cepat, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan mental, dan kematian.

Ada beberapa cara Pencegahan dan Pengendalian tingkat Malaria:

1. Pengendalian Vektor. Pengendalian vektor nyamuk dewasa dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, repelan DEET, dan penyemprotan insektisida dalam ruangan. Pemberantasan larva nyamuk dilakukan dengan menyiram insektisida ke permukaan air habitat larva, menggunakan nematoda dan ikan tertentu untuk memangsa larva nyamuk, serta fogging .

2. Pemakaian Kelambu masyarakat di daerah endemis malaria sering menggunakan kelambu sebagai cara sederhana untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Kelambu biasa yang dibeli di pasaran sering digunakan meskipun hanya sebagai pelindung sederhana.

3. Kemoprofilaksis. Salah satu upaya pencegahan penyakit malaria adalah dengan medikamentosa. Program eliminasi malaria di Indonesia dilakukan secara bertahap dengan tujuan terwujudnya masyarakat hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria sampai tahun 2030.

Penanganan Malaria dapat dilakukan beberapa hal berikut ini:

A. Diagnosa dan Pengobatan

   Malaria biasanya didiagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan darah. Metode yang paling umum adalah pemeriksaan mikroskopis darah untuk mendeteksi keberadaan parasit malaria. Selain itu, ada juga tes diagnostik cepat (rapid diagnostic tests/RDTs) yang dapat mendeteksi antigen malaria dalam darah.

B.  Pencarian Pengobatan

   Masyarakat yang terkena malaria sering mencari pengobatan sendiri di apotek, menggunakan obat tradisional seperti daun pepaya dan cocor bebek, atau mengunjungi warung-warung yang tidak lagi diperbolehkan oleh BPOM. Pengobatan modern dilakukan di puskesmas dan rumah sakit, dengan pelayanan yang lebih baik dan tepat.

Berikut adalah beberapa contoh terjadinya kasus malaria di berbagai wilayah di Indonesia:

  1. Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pada tahun 2015-2018, terjadi 1.885 kasus malaria di Puskesmas Enemawira. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari-Maret setiap tahun. Distribusi kasus menunjukkan bahwa kasus paling banyak diderita oleh laki-laki (53,95%) dan kelompok umur 15-53 tahun (37,24%). Kasus paling sedikit terjadi pada kelompok umur 0-11 bulan (9,55%).
  2. Propinsi Kalimantan Tengah. Jumlah kasus malaria meningkat pada 2018, tetapi menurun tajam pada tahun 2019 dan 2020. Kabupaten Kapuas dan Gunung Mas masih belum tersertifikasi untuk eliminasi malaria karena adanya kasus indigenus. Kota Palangka Raya telah bebas dari malaria sejak 2018, tetapi masih ada kasus impor yang dibawa oleh penduduk setempat dan pendatang.
  3. Wilayah Timur Indonesia. Wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, adalah daerah yang paling banyak kontribusi kasus malaria. Hampir 89% kasus-kasus malaria masih ada di wilayah-wilayah tersebut.

   Malaria adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal. Memahami tentang parasit, gejala, pengobatan, dan pencegahan malaria sangat penting untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar. Malaria adalah penyakit menular yang memerlukan perhatian serius dalam pencegahan dan penanganan. Pengendalian vektor, pemakaian kelambu, dan kemoprofilaksis adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi. Pengobatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi dan kematian. Pemberian edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat, terutama pelancong dan penduduk daerah endemis, juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku pencegahan malaria. Dengan upaya pencegahan yang efektif dan akses terhadap pengobatan yang memadai, beban malaria dapat dikurangi secara signifikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun