B. Â Pencarian Pengobatan
  Masyarakat yang terkena malaria sering mencari pengobatan sendiri di apotek, menggunakan obat tradisional seperti daun pepaya dan cocor bebek, atau mengunjungi warung-warung yang tidak lagi diperbolehkan oleh BPOM. Pengobatan modern dilakukan di puskesmas dan rumah sakit, dengan pelayanan yang lebih baik dan tepat.
Berikut adalah beberapa contoh terjadinya kasus malaria di berbagai wilayah di Indonesia:
- Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Pada tahun 2015-2018, terjadi 1.885 kasus malaria di Puskesmas Enemawira. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari-Maret setiap tahun. Distribusi kasus menunjukkan bahwa kasus paling banyak diderita oleh laki-laki (53,95%) dan kelompok umur 15-53 tahun (37,24%). Kasus paling sedikit terjadi pada kelompok umur 0-11 bulan (9,55%).
- Propinsi Kalimantan Tengah. Jumlah kasus malaria meningkat pada 2018, tetapi menurun tajam pada tahun 2019 dan 2020. Kabupaten Kapuas dan Gunung Mas masih belum tersertifikasi untuk eliminasi malaria karena adanya kasus indigenus. Kota Palangka Raya telah bebas dari malaria sejak 2018, tetapi masih ada kasus impor yang dibawa oleh penduduk setempat dan pendatang.
- Wilayah Timur Indonesia. Wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, adalah daerah yang paling banyak kontribusi kasus malaria. Hampir 89% kasus-kasus malaria masih ada di wilayah-wilayah tersebut.
  Malaria adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal. Memahami tentang parasit, gejala, pengobatan, dan pencegahan malaria sangat penting untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar. Malaria adalah penyakit menular yang memerlukan perhatian serius dalam pencegahan dan penanganan. Pengendalian vektor, pemakaian kelambu, dan kemoprofilaksis adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi. Pengobatan yang cepat dan tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi dan kematian. Pemberian edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat, terutama pelancong dan penduduk daerah endemis, juga sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku pencegahan malaria. Dengan upaya pencegahan yang efektif dan akses terhadap pengobatan yang memadai, beban malaria dapat dikurangi secara signifikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H