Perjuangan Melawan Madrid yang Bebal
Pada tahun 2009 presiden Real Madrid Florentino Perez  mengeluarkan pernyataan mencengangkan ketika diwawancarai harian El Confidencialterkait alasanmengapa Real Madrid tak memiliki tim sepakbola wanita.
Perez berkata bahwa sepakbola wanita tidak menguntungkan secara ekonomi dan tidak menarik. Hal ini tentu saja tak logis, mengingat pesain-pesaing mereka di La Liga seperti i Athletic Bilbao, Atletico Madrid, Barcelona, Real Sociedad, Sevilla, dan Valencia telah memiliki tim sepakbola wanita.
Ana Rosell, seorang socia (anggota klub) Real Madrid dan mantan kapten tim sepakbola wanita Atletico Madrid, sedang mengerjakan proyek untuk membentuk tim sepakbola wanita Real Madrid yang telah ia mulai sejak tahun 1998. Sayang, hasilnya selalu nihil.
“Pada kurun waktu tersebut saya telah menulis surat kepada semua presiden klub dan responnya selalu negatif. Saya sempat dekat dengan Mijatovic yang pernah menjadi direktur teknik, namun kepindahannya menghambat saya dan terakhir kali saya kembali melakukannya dengan Florentino Perez. Pihak klub selalu mengatakan tidak, karena alasan ekonomi dan profit. “ ucap Rossel.
Saat ditanya mengapa El Real perlu membentuk tim wanita, Rossel menjawab ada simbiosis mutualisme diantara keduanya. Sepakbola wanita memerlukan Real Madrid karena Madrid adalah tim tersukses di dunia yang semua orang berpatok membangun klub darinya.
Di lain sisi ada sisi pencitraan yang bisa dimanfaatkan Madrid  yang dilihat dari aspek image, tanggung jawab sosial dan prestise di dunia internasional.
Semua klub-klub besar di Spanyol dan Eropa memiliki tim sepakbola wanita yang berada di papan atas. UEFA serta FIFA pun tak henti mendorong pengembangan sepak bola wanita. Akan menjadi sebuah hal yang memalukan apabila sebuah klub besar seperti Real Madrid tidak berpartisipasi pada proyek ini.
Secara kultural Eropa bukanlah suatu tempat yang dimana perempuan dirongrong untuk tak terlibat langsung dalam sepakbola seperti di belahan negara lain. Kasus Real Madrid adalah hal yang cukup unik. Ucapan Perez diatas adalah penegas bahwa dalam sepakbola hitung-hitungan profit tentu lebih penting ketimbang memberikan hak kepada kaum wanita untuk bermain sepakbola.
(Tulisan ditulis oleh penulis sendiri dan telah dimuat di http://www.panditfootball.com . Link lengkap dari tulisan ini dapat dilihat di : http://www.panditfootball.com/diskriminasi-terhadap-wanita-di-dunia-sepakbola/ )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H