2. Dorong Kolaborasi dengan Diaspora
Alih-alih memaksa mereka kembali, pemerintah bisa menjalin kolaborasi dengan diaspora untuk mentransfer ilmu dan teknologi ke dalam negeri. Ini bisa menjadi cara efektif untuk mengubah brain drain menjadi brain gain
3. Hadirkan Industri Berbasis Inovasi Brain Gain
Menciptakan sektor-sektor industri berbasis teknologi dan riset akan membuka peluang karier yang menjanjikan, sehingga tenaga ahli merasa lebih dihargai di tanah air sendiri.
Fenomena brain drain tidak hanya tentang orang-orang yang pergi, tetapi juga tentang tanah air yang mereka tinggalkan. Bagaimana Indonesia bisa menjadi tempat yang layak untuk bermimpi dan mewujudkan mimpi?
Jawabannya terletak pada sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Ketiganya perlu menunjukkan bahwa negeri ini tidak hanya meminta pengorbanan, tetapi juga mampu memberi penghargaan yang pantas.Â
Tentunya, pengabdian juga mesti menjadi bentuk tanggungjawab agar para ahli memberikan manfaat yang luar biasa untuk kemajuan Indonesia.
Seburuk apapun birokrasi di Indonesia. tindakan-tindakan seperti hanya mengolok-ngolok sistem tanpa berkontribusi pada perbaikan, bahkan melakukan pemalsuan dokumen kepulangan tentu tidak dibenarkan.
Demikian itulah fenomena brain drain di Indonesia yang sudah mulai terasa, antara pudarnya nasionalisme dan gagalnya sistem pemerintahan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H