Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Jam Koma" Gen Z Trending, Tekankan Pentingnya Power Napping

21 Oktober 2024   19:43 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:36 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Istilah 'Jam Koma' Gen Z Trending, Tekankan Pentingnya Power Napping (Freepik)

Istilah 'Jam Koma' belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan Gen Z, terutama di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan X (sebelumnya Twitter). 

Fenomena ini viral setelah banyak video yang menunjukkan momen di mana seseorang tampak tidak fokus atau seperti 'hilang kesadaran' di tempat umum.

Beberapa video yang menarik perhatian netizen diantaranya, ketika seorang wanita membeli es krim di minimarket, namun ia lupa mengambil belanjaannya hingga harus diingatkan oleh orang lain. 

Ada juga kejadian seseorang yang menarik uang tunai di ATM, tetapi meninggalkannya begitu saja hingga uang tersebut berjatuhan ke lantai.

Video-video tersebut berhasil menarik perhatian pengguna media sosial yang kemudian ikut membagikan pengalaman serupa. 

Fenomena ini mencerminkan bagaimana ritme gaya hidup modern yang padat dapat menyebabkan kelelahan dan kurangnya konsentrasi, sehingga istilah 'Jam Koma' pun menjadi viral.

Meskipun kejadian seperti ini sebenarnya bukan hal baru, kreativitas Gen Z dalam menciptakan istilah baru dan membawa tren ke media sosial membuat fenomena ini terasa segar dan menarik untuk diperbincangkan.

1. Apa Itu Jam Koma?

Dikutip dari berbagai sumber, 'Jam Koma' adalah istilah yang menggambarkan kondisi kelelahan ekstrem yang terjadi pada waktu tertentu, biasanya di menjelang sore atau malam hari. Seperti halnya sinyal bahwa tubuh memerlukan istirahat.

Yaitu sekira pada jam-jam kritis, seperti pukul 14.00-16.00 sore atau setelah pukul 19.00 malam, di mana banyak orang merasa kehilangan konsentrasi, sering melakukan kesalahan kecil, bahkan memberikan jawaban yang tidak nyambung dalam percakapan.

Dalam hal ini, meskipun 'Jam Koma' selintas seperti istilah medis, sebenarnya ini hanyalah istilah populer yang mewakili rasa lelah fisik dan mental yang dialami seseorang, setelah menjalani aktivitas yang padat sepanjang hari, atau sama halnya dengan kurang konsentrasi atau fokus.

Di mana tubuh terasa lelah namun otak dan fisik tetap dituntut untuk beraktifitas. Contohnya beraktivitas tertentu tetapi pandangannya kosong bahkan melamun, karena pikirannya berada ditempat lain, atau bisa saja saat bekerja di jam-jam istirahat, tubuh bekerja tetapi pikiran sudah berada di rumah.

2. Penyebab Jam Koma

Penyebab dari 'jam koma' ini cukup kompleks dan terkait dengan berbagai faktor gaya hidup modern. Salah satu penyebab utamanya adalah kurang tidur. 

Generasi Z, yang hidup di zaman modern, sering kali harus menyeimbangkan antara pekerjaan, kuliah, hingga aktivitas sosial, sering mengorbankan waktu istirahat. 

Tidak hanya itu, sebagai masyarakat digital, paparan konstan terhadap media sosial dan perangkat elektronik juga menjadikan pola tidur semakin terganggu karena tubuh dituntut untuk selalu produktif dan beraktivitas, akibatnya tubuh mengalami kelelahan dan pikiran pun dapat stres.

Selain itu, kebiasaan makan yang tidak teratur juga jarang minum air putih, turut serta membuat kondisi tubuh yang lelah semakin lelah, karena tidak ada penyegaran, sehingga menyebabkan penurunan energi secara drastis pada waktu tertentu.

3. Cara Mengatasi Jam Koma

Meskipun istilah 'jam koma' seolah menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan modern, sebenarnya ada beberapa cara efektif untuk mengatasinya. 

Salah satu solusi yang paling sederhana dan terbukti efektif adalah power napping, yaitu tidur singkat selama 15-30 menit yang dapat membantu memulihkan energi dan meningkatkan fokus.

Berdasarkan berbagai penelitian, power napping terbukti meningkatkan produktivitas karena membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, menurunkan tekanan darah, membantu proses perbaikan otot dan jaringan, serta mengisi kembali energi tubuh.

Oleh karena itu, Gen Z yang sering multitasking dapat memanfaatkan waktu singkat di sela-sela aktivitas untuk beristirahat dan mengembalikan tenaga. 

Selain itu, menjaga pola tidur dan memastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup, setidaknya 7-8 jam per malam, juga sangat penting.

Jika 'jam koma' menyerang, cobalah melakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki singkat atau peregangan (stretching). 

Selain itu, pastikan untuk cukup minum air mineral dan melakukan latihan pernapasan yang dapat menenangkan pikiran serta memberi otak kesempatan untuk beristirahat sejenak.

Demikian itulah, 'jam koma' yang populer di kalangan Gen Z menggambarkan kelelahan akibat gaya hidup modern. 

Jadi, dengan memahami penyebabnya dan menerapkan solusi seperti power napping, menjaga pola tidur, serta aktivitas fisik ringan, kondisi ini dapat diatasi untuk menjaga produktivitas. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun