Mohon tunggu...
Gita Yulia
Gita Yulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student of Journalistic Communication Studies, I actively read and share writing on several online media sites, both in the form of light articles, short stories, poetry and short opinions related to actual interesting issues. The reason I joined Kompasiana was because I was interested in the various features available to spread kindness to the public

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terjebak Feeling Lonely? Ini 5 Faktor yang Sering Kamu Abaikan

10 Oktober 2024   11:16 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya, pertemanan itu dua arah, setiap orang pasti punya keunikan dan kekurangannya masing-masing. Penting buat saling memahami satu sama lain. 

Kalau kamu merasa termasuk salah satu tipe di atas, nggak ada salahnya coba sedikit berubah agar pertemananmu bertahan lama. Ingat, pertemanan yang sehat itu butuh usaha dari kedua belah pihak.

Nggak apa-apa kok kalau kamu merasa cocok dengan salah satu tipe ini, yang penting kamu sadar dan pelan-pelan memperbaiki diri biar pertemanan makin solid! 

Kamu Broken Home atau Mungkin Fatherless

Kehilangan sosok ayah atau kurangnya kasih sayang dalam keluarga dapat menjadi benih kesepian yang tumbuh subur di masa dewasa. Banyak orang yang tumbuh dalam lingkungan broken home merasakan dampak mendalam dari ketidakhadiran figur ayah, yang sering kali menciptakan rasa kosong dan ketidakpuasan emosional. 

Tanpa bimbingan dan kasih sayang yang seharusnya diberikan, mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam menjalin hubungan yang intim dan bermakna di masa dewasa. 

Penelitian menunjukkan bahwa individu seperti itu  cenderung mengalami tingkat kesepian yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang dibesarkan dalam keluarga utuh, karena kurangnya model perilaku sehat dalam berinteraksi.

Ketika anak-anak ini tumbuh dewasa, mereka sering kali membawa bekal emosional dari masa kecil yang penuh luka. Ketiadaan kasih sayang ini membuat mereka mencari pengakuan dan cinta di tempat lain, baik melalui hubungan romantis yang tidak stabil maupun melalui interaksi sosial yang dangkal. 

Ironisnya, upaya mereka untuk mengisi kekosongan tersebut justru dapat memperparah perasaan kesepian. Hubungan yang dibangun tanpa fondasi kepercayaan dan dukungan emosional sering kali berakhir dengan kekecewaan, memperkuat keyakinan mereka bahwa cinta dan keintiman adalah hal yang sulit dicapai.

Akhirnya, siklus kesepian ini menjadi lingkaran setan yang sulit diputus. Ketidakmampuan untuk membangun ikatan yang sehat dapat membuat mereka terjebak dalam rasa hampa, merindukan kehadiran dan kasih sayang yang hilang. 

Kamu Terlalu Bergantung pada Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun