Namun, penting untuk diingat bahwa pernikahan adalah pilihan personal yang membutuhkan pemahaman mendalam dan kesiapan, baik secara emosional, finansial maupun mental. Apakah tren ini akan berdampak positif atau negatif, sangat bergantung pada bagaimana individu dan masyarakat menyikapinya.Â
Jadi, apakah tren ini adalah tanda dari masyarakat yang semakin kritis dan realistis, atau justru mencerminkan ketakutan yang tak berdasar? Jawabannya ada pada bagaimana kita menilai pernikahan itu sendiri, sebagai sebuah komitmen yang memerlukan pondasi yang kokoh, atau sebagai sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H