Dalam Rahim...
Tiba-tiba terpikir untuk kembali kedalam rahim...
Mengecil, menembus segala arah dan tersisakan kembali tempat di rahim.
Aku bertanya "ibu, bolehkah aku kembali ke rahimmu??"
Ibu hanya tersenyum simpul sekilas dan berkata "itu akan selalu menjadi tempatmu"
Namun jika aku lelah didalam, bersediakah rahim ibu memberikan jendela?
Aku akan melihat dunia dari jendela rahimmu, jika indah aku mungkin kembali.
Namun jika tidak, aku masuk saja kembali ke rahim ibu.
Kali ini ibu terdiam dan berkata dengan sebenarnya.
Kau mungkin bisa melihat melalui jendela sedang indah atau buruk dunia.
Tapi indah atau buruk itu bukan hanya dilihat?? mereka dirasakan.
Kau tidak akan merasakan jika kau tidak keluar.
Kau akan bisa merasakan indah setelah mengenal rasanya buruk.
Tidaklah ibu, kalau begitu aku ingin berdiam dalam rahim saja.
Aku tidak akan bertingkah. Aku akan mengecilkan sekecilnya tubuhku dalam rahimmu.
Aku tidak akan menendang, dan tidak akan membuat ibu mengidam.
Aku pulang ibu,, pulang ke rahimmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H