Mohon tunggu...
gita siwi
gita siwi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Lifestyle

Founder @JadiPresenter Mind,Body and Soul

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mudahnya Mencegah Demam Berdarah

17 Juni 2016   18:17 Diperbarui: 24 Juni 2016   13:53 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakang ini saya sering kali mendapat informasi tentang teman atau kerabat yang dilarikan ke Rumah Sakit karena menderita DBD ( Demam Berdarah Dengue ) herannya para penderita ini datang dari semua golongan ekonomi dan semua golongan pendidikan.Saya merasakan ada hal yang serius,ketika menghadapi kenyataan ini. Dan ternyata saya mendapati data yang sangat mencegangkan!

Misalnya ; Dari 9 negara yang memiliki endemik DBD pada tahun 1970 sekarang menjadi lebih dari 100 negara.

Lalu bagaimana dengan negara kita?

Ternyata dari 34 provinsi di  Indonesia terdapat 129.179  orang yang mrenderita DBD dan dari angka tersebut 1.240 meninggal dunia.

Sungguh suatu angka yang tidak boleh dianggap kecil. Perlu perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat mulai dari Pemerintah hingga ke tingkat keluarga.

Sejak beberapa tahun lalu sebenarnya Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) sudah membuat program Jumantik ( Juru Pemantau Jentik ) yang dikoordinasikan sampai ke tingkat Kelurahan,lalu Kelurahan membentuk team Jumantik di tiap-tiap RW yang setiap hari Jumat melakukan pemantauan jentik ke rumah-rumah warga,dan itu sedikit banyaknya mampu mengurangi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab jpenyakit untuk Demam Berdarah Dengue ( DBD).

Namun dalam perkembangan saat ini kegiatan tersebut harus perlu ditingkatkan lagi. 

Terbukti Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) pada tanggal 15 juni telah menetapkan " Asean Dengue Day " Yang fokus pada penyuluhan dan penyediaan Jumantik ditiap-tiap keluarga. Jadi bukan lagi pada struktur pemerintah  akan tetapi juga di tingkat RT/RW.

Diharapkan dengan adanya Jumantik ditiap unit Rumah maka penekanan terhadap angka pertambahan nyamuk Aedes Aegypti bisa dilakukan.

Adapun cara-cara sederhana untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti antara lain adalah ; 3M artinya  yang dulu adalah,menguras,menampung,mengubur.

Tetapi sekarang mrnjadi 3M Pkus yaitu Menguras penampungan air,menutup tempat-tempat  penampungan air ,mendaur ulang barang bekas dan menerapkan kegiatan lain yang mendukung pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida dipenampungan air,menggunakan obat anti nyamuk,menggunakan kelambu tidur dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Menurut penelitian para ahli nyamuk Aedes Aegypti ternyata juga dapat berkembang biak ditempat-tempat lembab. Hingga kini programnya ditambahi dengan mengeringkan tempat-tempat yang lembab. 

Berdasarkan pengalaman Walikota Tangerang Selatan ( Tangsel ) Hj.Airin Rachmi Diany,SH,MH "Adanya Jumantik di tiap unit rumah tangga telah berhasil menekan angka  penyakit DBD. Sehingga kabupaten Tangerang Selatan dijadikan percontohan untuk tingkat Nasional" kata  beliau.

Terkadang masyarakat menganggap Fogging ( pengasapan ) menjadi satu-satunya  jawaban untuk mencegah perkembangan nyamuk Aedes Aegypti. Padahal pengasapan hanyalah menjadi salah satu upaya bukan satu-satunya. Terbukti masih banyak masyarakat yang tidak bersedia rumahnya dilakukan pemantauan jentik juga tidak bersedia di Fogging. Padahal jauh lebih penting untuk jika menyediakan satu orang jumantik di tiap rumah yang bertugas memantau perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.

Dengan cara berkala menguras bak mandi,membuang barang-barang bekas yang tidak terpakai dan jangan mengantung pakaian. Ditambah kesadaran  anggota leluarga untuk mendukung kerja jumantik. Misal tidak membiarkan pakaian tergantung terlalu lama. Menumpuk barang bekas yang tidak terpakai.

Hal diatas tadi merupakan upaya pencegahan terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Namun jika sudah terkena DBD menurut Prof. Dr.dr. Sri Rejrki Hadinegoro.sp AK hal-hal yang petlu dilakukan adalah sebagai berikut; 

gejala awal Dengue adalah demam mendadak tinggi,ruam,terlihat sakit berat,sakit kepala,lemah,nafsu makan hilang,sakit perut,ujung tangan dan kaki dingin. Bisa terjadi penurunan kesadaran yang kadang dianggap tidur terus.

tindakannya adalah ;

1.memberikan minum sebanyak mungkin untuk menghindari dehidrasi saat terjadi kebocoran harus banyak minum namun saat kebocoran sudah selesai maka dalam waktu 2x24 jam asupan air yang diberikan akan berkurang.

2. Kompres dengan air agar suhu panas menurun.

3. Berikan obat penurun panas pada penderita penyakit DBD.

4. Jika dalam waktu 3 hari demam tidak turun atau bahkan semakin naik segera bawa penderita ke Rumah Sakit/Puskesmas terdekat untuk segera mendapat penanganan.

5. Jika penderita tidak bisa makan dan minum atau mual terus ,kondisi semakin parah ,kesadaran menurun /hilang maka penderita harus dirawat di rumah sakit.[caption caption="Press Conference Asean Dengue Day 2016"][/caption]

[/caption]

Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan angka kematian akibat DBD bisa diminimalisir ke tingkat terendah.

Tulisan ini opini pribadi

didukung oleh Sanofi Indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun