Mohon tunggu...
Gitasa Miku
Gitasa Miku Mohon Tunggu... Freelancer - Murid SMA Dian Harapan

Menulis blog untuk menampilkan berbagai tugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Andai Aku Seorang Menteri Luar Negeri

9 Mei 2019   00:06 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengenai pembelajaran tentang hukum internasional, kami berkesempatan untuk membuat video singkat tentang menteri luar negeri. Kelompok kami membuat drama singkat tentang seorang remaja bernama Jason yang telah diberikan tanggung jawab oleh kakeknya untuk memperjuangkan kemajuan Indonesia setelah peninggalannya. Kakeknya adalah seorang pejuang, ia berharap cucunya dapat melanjutkan perjuangannya.

Heran dengan keputusan yang akan diambil oleh Jason, Jason memutuskan untuk mengabarkan berita tersebut kepada sahabat-sahabatnya yakni Livia, Radit, dan Miku. Mereka berdiskusi dan menyarankan Jason untuk menjadi seorang mentri luar negeri. Dengan menjadi menteri luar negeri, Jason dapat mengatur hubungan dengan negara-negara lain. Kemajuan sebuah negara, tidak hanya bergantung dengan negara itu sendiri, namun juga dengan hubungan baik antar negara yang dapat saling membantu dan memenuhi kebutuhan. Berikut naskah drama video kami.

SCENE 1

(Jason mengajak teman-teman untuk bertemu di kafe dekat sekolah melalui chat)

(Livia, Miku, dan Radit setuju untuk bertemu)

(Jason di Kafe tempat ketemuan)

Jason (di telpon) : Halo Dit, jadi ke kafe ga Dit? Katanya mau ketemuan...Oh yauda..

(Miku dan Livia datang ke lokasi kafe)

(Radit datang ke lokasi kafe)

Jason : Ini nih ada surat wasiat dari kakek gue, menurut kalian gimana?

SCENE 2

Kakek : Kepada cucu kakek yang kakek banggakan, dalam waktu yang singkat, kakek akan segera di jemput oleh Tuhan, dan kembali kepadaNya. Kakek akan menitipkan sedikit pesan kepada cucu untuk meneruskan perjuangan kakek di negri ini, bangunlah negara ini menjadi negara yang lebih maju. Kakek percaya bahwa cucu akan buat kakek bangga kelak pada waktunya..

SCENE 3

Livia : Yauda lu jadi menteri luar negeri aja, kita saranin sih ke lu lu jadi menteri luar negeri aja.

Jason : Andai aku menjadi luar negeri..

SCENE 4

(Scene menteri luar negeri meeting)

Miku : Jas, kalau seandainya kamu menjadi menteri luar negeri, kamu bisa melakukan kebijakan dan hubungan luar negeri. Hubungan yang baik dengan luar negeri itu sangat membangun negara. Negara lain dapat membantu kita berkembang dan kita dapat membantu negara lain juga. Selain itu, kekayaan negara itu menjadi tanggung jawab menteri luar negeri. Dengan demikian kamu bisa mengatur perekonomian, kamu bisa dengan bijak mengatur kekayaan negara ini digunakan untuk apa saja, negara kita dan pastiin kalau kekayaan negara ini gak di manfaatin secara percuma.  Dengan begitu negara ini bisa maju.

SCENE 5

(Jason research)

SCENE 6 

(10 tahun kemudian)

Jason : Hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antar negara dengan negara, negara dengan subjek hukum lain, bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain

Jason : Asas hukum internasional itu ada tiga, yang pertama adalah asas teritorial, yang kedua adalah asas kebangsaan, yang ketiga adalah asas kepentingan umum, ketiga asas tersebut bedasarkan kekuasaan dan wewenang negara

Jason : Subjek-subjek hukum internasional terbagi atas negara, tahta suci atau vatikan, palang merah internasional, organisasi internasional, orang perseorangan atau individu, dan pemberontakan pihak dalam sengketa.

SCENE 7

(Jason menjadi menteri luar negeri)

Jason : Ah akhirnya aku menjadi menteri luar negeri, setelah semua yang telah aku lalui, terima kasih kakekku telah memberi surat wasiat tersebut...


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun