Mohon tunggu...
Gita Safitri
Gita Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi gambar, menulis wattpad, mendengar lagu. INTP.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korelasi Ilmu dan Adab Perspektif Islam

14 Desember 2023   13:53 Diperbarui: 14 Desember 2023   14:02 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


*Menghindari dosa dan khilaf dengan senantiasa bertaqwa
Umat Muslim yang hendak belajar sebaiknya menjauhi perbuatan maksiat yang dapat menjerumuskannya. Tak hanya dosa besar seperti syirik dan durhaka, namun juga berupaya menjauhkan diri sendiri dari dosa-dosa seperti sombong, serakah, dan memutus tali silaturahmi.

4. Korelasi Ilmu dan Adab

Konsep adab dalam menuntut ilmu adalah menerapkan tata krama. Konsep yang seperti ini selaras dengan tujuan pendidikan menurut Islam, yaitu "ta'dib" yang berarti tujuan ilmu adalah untuk membentuk insan yang beradab. Dalam suatu buku tertulis, "The purpose for seeking knowledge in Islam is to inculcate goodness or justice in man as man and individual self. The aim of education in Islam is therefore to produce a goodman and the fundamental element inherent in the Islamic concept of education is the inculcation of adab".  Makna dari kalimat tersebut dalam konteks adab dalam menuntut ilmu ialah tentang orang-orang beradab menggunakan epistemologi ilmu dengan bijak, ia menerapkan keilmuan kepada objeknya secara cermat serta adil, dan ia pun mampu menemukan dan memilah pengetahuan-pengetahuan yang sifatnya keliru atau kurang tepat.

Seseorang akan kesulitan menemukan jalan yang mesti ia lalui jika tidak punya adab, sebab hanya adab dan akhlak yang menjadi pembatas dan dapat memberikan arahan pada kita untuk bagaimana seharusnya menyikapi suatu ilmu. Abu Zakaria Al-Anbari pernah berkata bahwasanya "Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh". Artinya, banyaknya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan sia-sia apabila ia tidak memiliki adab atau akhlak yang tertanam dalam dirinya. Sehingga adab dan akhlak memiliki korelasi yang erat.

Adab merupakan salah satu prasyarat atau syarat penting bagi para penuntut ilmu sebelum memulai. Sebelum mempelajari suatu ilmu, kita harus terlebih dahulu menghormati ilmu tersebut. Begitu pula ketika kita ingin membagikan suatu ilmu. Menghargai ilmu adalah hal utama sebelum membagikan dan mengajarkannya. Adab saling menghormati dan menghargai itu sangat penting terutama dalam menuntut ilmu. Para penuntut ilmu tidak akan dapat mengambil manfaat dan memperoleh ilmu jika mereka tidak beradab dan beretika, apalagi jika sampai tidak menghormati guru dan ilmu itu sendiri. Karena mereka yang berhasil adalah orang-orang yang ketika mereka menuntut ilmu, mereka sangat menghormati dan menghargai ilmu tersebut. Seseorang akan dianggap gagal dalam belajar jika mereka tidak mau menghormati atau memuliakan ilmu dan gurunya. Bahkan ada yang berkata bahwasanya menghormati lebih baik daripada taat, karena seorang manusia tidak akan dianggap kufur jika ia bermaksiat, melainkan dia kufur karena tidak memuliakan perintah Allah.  

Jika dilihat berdasarkan  sejarah penciptaan manusia, pendidikan muncul dikarenakan adanya motivasi pada diri Nabi Adam As. Yang didasari kehendak Allah Swt. sebagai pendidik langsung Adam untuk mengajarkan beberapa nama dari suatu benda. Hal tersebut dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 31.

Artinya: Dan Dia yang mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat, lalu ia berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!".

Kualitas dari diri seseorang tercermin dari akhlak yang ia miliki dalam memanfaatkan ilmunya. Adab menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan dunia dan akhirat, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sosial di  sekitar kita. Dengan adanya adab, seorang Muslim akan menjadi mulia di hadapan Allah dan Rasul-Nya serta sesama manusia. Dalam suatu hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah bersabda:

Artinya: Sebaik-baik kalian adalah yang mulia akhlaknya. (HR. Imam Bukhari)

5.  Pokok Pembahasan

Penulis memahami bahwa adab yaitu perbuatan-perbuatan baik yang seharusnya dimiliki oleh seluruh manusia terutama kita sebagai umat Islam. Adab merupakan kebiasaan yang diimplementasikan dalam bentuk perbuatan dan akan melahirkan akhlak, lalu bertujuan agar seseorang menjadi pribadi yang baik. Adab merupakan norma sopan santun yang sudah diterapkan oleh agama, jadi sudah sepatutnya kita sebagai penganut agama yang taat menjadikan adab sebagai pilar utama. Jika kita menerapkan aturan adab yang sudah ditentukan oleh agama seperti saling menghormati dan menghargai antara sesama juga menghormati segala bidang ilmu, maka kemungkinan besar tidak akan ada lagi permasalahan mengenai etika, moral, sikap, dan sebagainya yang mengganggu dan memecah belah kita sebagai umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun